Share

Bab 129

Author: Frands
last update Last Updated: 2025-01-16 21:20:47

“Kamu kenal dia?” tanya Rini.

Juned tidak menjawab, matanya tetap terpaku pada Marina, wanita yang ternyata adalah penyelenggara acara tersebut. Ia tak pernah menyangka akan bertemu lagi dengan Marina, wanita yang pernah ia sembuhkan dulu ketika sedang sakit dan tersesat di desanya.

Sementara itu, Marina melangkah anggun ke tengah panggung, mengambil mikrofon, dan menyapa para tamu dengan suara yang lembut namun penuh wibawa. “Selamat malam semuanya. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk hadir di acara ini. Saya merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian dari reuni ini.”

Juned masih belum bisa mengalihkan pandangannya. Kenangan tentang Marina melintas di pikirannya—bagaimana dia menolong wanita itu dengan telapak tangan sakti yang ia dapatkan setelah memakan jamur ajaib. Saat itu, Marina hampir kehilangan harapan, dan ia berhasil menyembuhkannya.

Setelah sambutan selesai, acara kembali dipenuhi dengan obrolan dan tawa. Namun, Juned tak lagi bisa fokus. Ia hanya duduk diam sambil
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tukang Pijat Super   Bab 399

    Layar ponsel menyala, memperlihatkan rekaman di kamar Bu Ratna yang remang-remang.Dalam video itu Pak Haryo tergeletak lemas di kasur, baju terbuka, dada masih berkeringat. Sementara Bu Ratna duduk di tepi kasur, wajahnya pucat tapi matanya tajam. Tiba-tiba terdengar jelas suara Pak Haryo yang mengigau. “Aku akan menghamili Ratna agar aku bisa menguasai perusahaannya. Setelah itu, Anton akan memberi bonus besar setelah aku hancurkan Cakra Buana dari dalam.”Ruangan itu mendadak senyap ketika rekaman itu berlangsung.“HAHAHAHA—!” Tawa Bu Ratna menggema keras dari speaker ponsel Tania, mengisi ruangan yang sempat hening. “Kau naif sekali, Haryo berkata kau mau menghamiliku?” suaranya penuh sarkasme, “Tapi... Selamat ya... karena aku memang hamil sekarang.” Pak Haryo tiba-tiba tersenyum lebar, matanya berbinar-binar. “Aku TAHU! AKU TAHU!” teriaknya dengan euforia, melompat kegirangan. “Akhirnya rencanaku berhasil! Kau hamil anakku, Ratna!” Ruangan kembali senyap sejen

  • Tukang Pijat Super   Bab 398

    Pak Haryo berdiri seperti patung, wajahnya yang tadi memerah kini pucat pasi. “A-Apa?” Devina mengangkat kepala dengan susah payah, matanya berkaca-kaca tapi penuh keyakinan. “Kau dengar aku,” desisnya dengan suara serak, “Aku tidak bisa lagi... hidup dengan lelaki yang bahkan tidak bisa memuaskan istrinya sendiri.”Pak Haryo menggeram seperti binatang terluka, tanpa peringatan ia melompat ke depan—tangan terkepal siap menghantam wajah Juned yang masih berada di atas istrinya. “KAU—!” Tapi Juned bereaksi dengan cepat. Dengan gerakan terlatih, ia menangkis serangan Pak Haryo sambil tetap mempertahankan posisinya di antara paha Devina. Satu tangan Juned dengan mudah menangkap pergelangan Pak Haryo, memelintirnya hingga pria itu meringis kesakitan. “Jangan jadi konyol, Pak Haryo,” Juned menggerutu dengan nada dingin, sambil menekan lebih kuat hingga Haryo terpaksa berlutut di lantai. “Kau pikir bisa mengalahkanku? Meski dalam keadaan seperti ini?” Devina terdiam, tubuhnya masih

  • Tukang Pijat Super   Bab 397

    “Deal,” ujar Tania pendek, tangan terulur untuk bersalaman profesional. “Tanpa syarat tambahan. Kau dapat akses penuh pada Juned, kapan saja, di mana saja.” Juned tersedak. “Tunggu, apa—” “Diam, Sayang,” Tania menepuk paha suaminya tanpa menoleh, fokus tetap pada Devina. “Tapi ingat—” Suaranya tiba-tiba dingin seperti baja. “Ini murni transaksi. Tidak ada cinta, tidak ada drama.”Devina mengangguk, genggaman tangannya mantap. “Aku hanya butuh tubuhnya, bukan hatinya.” Tiba-tiba, Tania menarik tangan Devina mendekat, memaksanya membungkuk hingga wajah mereka hanya terpisah beberapa inci. “Dan satu hal lagi,” bisik Tania dengan nada yang membuat bulu kuduk berdiri. “Kalau kau sampai jatuh cinta pada suamiku...” “Jangan khawatir,” Devina menyela, senyumnya getir. “Aku sudah belajar tidak pernah mencintai pria yang tidak bisa memuaskanku sepenuhnya.” Tiba-tiba, Tania meraih vibrator berbentuk lingga dari lantai, mengusapnya dengan handuk basah sebelum menyerahkannya ke Devina.

  • Tukang Pijat Super   Bab 396

    “Devina,” ujar Tania pelan, tangan dengan santai mengusap punggung Juned yang masih berbaring lemas, “Bagaimana jika kita atur jadwal rutin? Misalnya... setiap Rabu sore?” Devina mengerutkan kening. “Maksud Mbak...?” “Kau butuh lebih dari ini, bukan?” Tania menyentuh pergelangan tangan Devina. “Juned bisa memberimu apa yang tak bisa diberikan suamimu. Dan aku...” Senyumnya melebar, “Aku dapat memastikan Pak Haryo tidak akan mengganggu.” Juned tersedak. “Tania! Kita tidak bisa—” “Kita bisa,” potong Tania tegas. “Ini solusi sempurna. Devina puas, bisnis Cakra Buana lancar, dan...” Jarinya menunjuk dokumen saham 50% di saku blazernya, “Aku dapat jaminan keamanan finansial.” Devina menelan ludah, matanya berpindah antara Juned yang terlihat bingung dan Tania yang penuh keyakinan. “Tapi Pak Haryo...” “Suruh saja dia berkebun saat jadwal kita,” usul Tania sambil terkekeh. “Atau aku bisa mengajaknya main golf. Pria seusianya pasti suka golf.”Devina mengusap air matanya, dagu sedi

  • Tukang Pijat Super   Bab 395

    “Tentu saja, Pak Haryo,” jawabnya dengan suara serupa negosiator bisnis. “Tapi sebagai kompensasi... aku ingin lima puluh persen saham PT Semarak.” Suasana mendadak beku. Pak Haryo terbatuk-batuk. “Lima puluh persen?! Itu—” Sebuah erangan panjang dari Devina yang sedang mencapai puncak memotong protesnya. Dagu Pak Haryo bergetar, matanya melirik tak kuasa ke arah pasangan yang sedang menikmati hasrat, lalu kembali ke Tania. “Baik! Setuju! Apa saja!” serunya histeris, tangan meraih dokumen dari meja dan menandatanganinya dengan tergesa-gesa. “Sekarang tolong—” Tania tersenyum puas, melipat dokumen itu dengan hati-hati sebelum disimpan di saku blazernya. “Pintar sekali, Pak Haryo,” bisiknya sambil perlahan membuka resleting celana Pak Haryo. Di atas meja pijat, Juned mengangkat pandangannya, menyaksikan Tania berlutut dengan anggun di depan Pak Haryo—sebuah pemandangan paradoks antara pengkhianatan dan pengorbanan. Tania menggenggam dengan mahir, gerakan jemarinya terlati

  • Tukang Pijat Super   Bab 394

    “D-Devina...?” suara Pak Haryo pecah, tangan gemetarnya menunjuk ke arah mereka. “Kau... kau tidak pernah seperti ini bersamaku—” Dari belakangnya, Tania muncul dengan ekspresi tenang, bahkan sedikit terhibur. “Wah, rupanya mereka sedang... konsultasi kesehatan, Pak?” ujarnya dengan nada ringan, sambil melipat tangannya di dada. Devina menjerit malu, berusaha menutupi tubuhnya dengan handuk yang sempat terlempar di lantai, sementara Juned tersentak mundur—masih dalam keadaan terangsang, membuat situasi semakin canggung. Pak Haryo yang masih berdiri terpaku di pintu, wajahnya mulai berubah, tangan gemetarnya bukan karena kemarahan, tapi justru kegembiraan aneh. “Jangan berhenti!” serunya dengan suara parau, matanya berbinar seperti anak kecil yang melihat mainan baru. “Aku... aku belum pernah melihat Devina seperti ini!” Devina membeku, wajahnya memerah campur malu dan bingung. “P-Papi...?” Juned menjaga jarak, masih dalam keadaan separuh telanjang, mencoba memahami situasi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status