Share

Bagian Sembilan

"Tidak apa-apa, aku juga tahu kamu pasti sibuk.” Anjel masih berusaha mengatur emosi keterkejutannya saat membalas ucapan Bram.

“Aku sedang dalam perjalanan,” ucap Bram lagi.

“Aku tahu. Semoga selamat sampai tujuan.”

Tak ada sepatah kata pun dari Bram, begitu juga Anjel yang terlihat enggan berbicara. Setelah beberapa menit terdiam, akhirnya Bram berdehem. Anjel menghela napas panjang. “Ada apa meneleponku malam-malam?”

“Aku hanya ingin tahu kabarmu,” jawab Bram. Anjel tertawa kecil lalu memainkan jemarinya di atas sprei. “Kalau kamu sibuk, kamu bisa mematikan teleponnya sekarang. Aku tidak seperti kebanyakan remaja yang selalu minta ditemani.”

“Bukan seperti itu, um.... “ Bram menggantung ucapannya. “Apakah kakakku sudah menemuimu?”

“Besok,” sahut Anjel cepat. Tiba-tiba ia ingat sesuatu. “Oh iya, soal persiapan pernikahan.... “

“Iya, ada apa?”

“Aku akan mulai melakukannya setelah keluargamu datang kemari untuk memintaku secara langsung. Aku tahu ini aneh, tetapi kurasa orangt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status