Share

Bagian Tujuh

 Chintya sontak menoleh cepat ke arah sumber suara lalu tersenyum lebar. “Bram?”

 Bram tanpa aba-aba langsung duduk di samping Anjeline yang masih bingung dengan kedatangan dirinya yang tiba-tiba. “Aku hendak menghabiskan waktu makan siangku di sini,” celetuk lelaki dengan setelan dominan abu-abu tersebut.

 Anjelin menoleh cepat pada Bram. “Makan siang? Memangnya sekarang waktunya makan?”

 Bram menggeleng. “Tidak, aku hanya membuat alasan. Hahaha!”

 Chintya berdecak sembari memasang wajah kesal. “Enggak lucu.”

 Anjeline hanya tertawa kecil lalu berdiri menuju dapur untuk membuat minuman. Meski butiknya hanya digunakan saat siang hari, tetapi keberadaan dapur benar-benar penting baginya. Jika sewaktu-waktu ada tamu istimewa, maka para karyawan atau dirinya bisa membuat sesuatu di sana. Saat Anjeline tengah menunggu cheese cake yang ia hangatkan di microwave, pikirannya l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status