공유

02 - Pengasingan

작가: Di_evil
last update 최신 업데이트: 2020-10-10 22:06:49

"Cepat bangun!"

"Sudah jam sebelas. Cepatlah bangun!"

"Miss Sarla, aku tidak menduga kau pemalas."

Sejak mendengar seruan pertama, Sarla sudah ingin membuka kelopak matanya. Namun, ia tidak dapat karena terasa terlalu berat. Meski demikian, tak pantang. Terus saja berupaya dilakukannya.

Suara berat milik pria yang tak asing, sebab pernah didengar. Ya, kemarin di rumah orangtuanya. Dan, masih diingat jelas bagaimana paras tampan dari pria itu yang membuat debaran jantung meningkat.

"Bangunlah, Miss Sarla. Setidaknya sebelum aku berbuat suatu hal agar kau mau menuruti se--"

Tepat setelah membuka mata, pria yang sedang menjadi pusat pandangannya pun berhenti berucap. Mereka saling memandang. Kegugupan melanda Sarla kembali karena tatapan intens pria itu yang diarahkan tepat pada matanya dengan jarak tidak terlalu jauh. Bahkan, kurang dari satu meter.

Bukan hanya pancaran mata mengganggu, namun juga posisi mereka berdua. Pria itu ada di atasnya. Tidak menindih memamg karena kedua tangan kekar pria masih sangat asing itu berada di sisi-sisi tubuhnya. Namun, tetap saja ia merasa risi, apalagi mereka baru bertemu semalam. Belum mengenal dengan baik bahkan mendalam satu sama lain. 

Kewaspadaan pun semakin ditingkatkan. Terutama gerak-gerik pria itu. Jika sampai melakukan hal-hal yang tidak pantas, maka ia harus menunjukkan perlawanan. Menggunakan tenaga sekuat mungkin karena tidak menguasai jurus bela diri apa-apa.

"Miss Sarla, cepatlah bangun!"

"Sudah aku katakan aku tidak suka dengan wanita pemalas. Apalagi, kau sedang berada di rumahku!"

Tepat setelah seruan kencang yang ditujukan pada dirinya selesai dilontarkan, maka kedua mata pun dibuka selebar mungkin. Pemandangan pertama ditangkapnya adalah seorang pria dengan paras tampan yang dilihat di rumah orangtuanya. Masih bisa diingat jelas. Tak akan mungkin sampai salah.

Sarla hanya bisa mengerjap-ngerjapkan matanya sembari meraih ketenangan lebih banyak. Tidak ingin semakin kuat dikuasai oleh perasaan gugup. Namun, seperti sulit dilakukan, saat pria itu tetap tak menyingkir dari atasnya. Bahkan, ia mampu merasakan embusan napas halus pria itu.

"Akhirnya, kau bangun juga, Miss Sarla. Hampir saja aku menciummu agar kau segera merespons."

Sarla langsung bereaksi dengan kedua mata yang membelalakan. Tiba-tiba ia ngeri. Terlebih merasa bahwa sosok pria di hadapannya bukanlah tipe yang bisa dipercayai. Mereka belum saling kenal satu sama lain. Wajar penilaiannya demikian dan juga menaruh kewaspadaan kian besar saja.

"Apa kau bilang? Aku bukan wanita murahan yang seenaknya saja bisa kau cium! Kurang ajar!" seru Sarla marah dan melakukan gerakan mendorong.

Tentu, pria yang sedang menindihnya menjauh juga. Walau, tidak sampai terjatuh ke lantai. Lalu, ia bergegas saja bangun. Berdiri di dekat tempat tidur sembari masih memusatkan pandangan ke sosok pria yang masih berupaya untuk diingat namanya. Namun, belum mampu juga. Tetap dilupakannya.

"Siapa kau?" Sarla memutuskan bertanya dengan intonasi yang semakin meninggi nan sinis.

"Kau tidak ingat siapa aku, Miss Sarla?"

Sarla menggeleng dengan cepat. "Aku masih ingat wajahku. Tapi, tidak namamu. Aku lupa, walaupun aku sudah berusaha mengingat," jawabnya jujur.

"Kau masih mengingat wajahku? Pasti karena aku tampan. Sudah bukan menjadi rahasia lagi."

Sungguh, Sarla merasa mual seketika mendengar jawaban dilongarkan pria yang sudah berdiri di depannya. Ya, saling berhadap-hadapan dengan bentangan jarak yang bisa dikatakan tidak jauh. Ia harus mendongakan kepala karena tinggi mereka yang begitu kontras. Diperlihatkan ekspresi sinis.

"Sangat percaya diri sekali kau, ya." Sarla loloskan sindiran dalam nada tidak santai. "Tapi, tolonglah bilang siapa namamu, Tuan," pintanya, kemudian.

"Dan, di mana aku sedang berada sekarang? Apa di rumahmu?" Terlontar pertanyaan tambahan.

"Namaku Wilzton Davis. Kau memang sedang ada di rumahku. Kau pasti sudah tahu alasannya."

Sarla menggigit bibir bagian bawah, mengangguk pelan. "Apa Mom dan Dad benar menghukumku?"

"Sudah pasti. Anggap pembayaran atas kesalahan yang kau lakukan. Aku rasa kau pantas menerima hukumana agar kau bisa berubah, Miss Sarla."

Sarla lebih melekatkan tatapan. "Apa yang akan kau lakukan dalam rangka membuatku sadar? Bisa kau memberitahukan kepadaku, Mr. Davis?"

"Masih rahasia, Miss Sarla. Kau hanyalah perlu mengikuti perintahku. Kau dilarang membantah. Kau juga tidak akan menerima bantuan dari siapa pun karena orangtuamu sudah menyerahkan kau sepenuhnya kepadaku untuk menghukummu."

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • UNCONTROL CEO DESIRE (INDONESIA)   25 - Godaan Saudara Wilzton

    "Aku kira kau akan menginap di sana."Sarla langsung berhenti mengunyah kentang di dalam mulut. Hanya sesaat, ketika menggelengkan kepala guna menjawab pertanyaan kakaknya.Sarla pun kembali memasukkan sepotong tomat, tentu selepas menelan kentang. Diperhatikan lekat sosok Christoper. Senyum kakaknya tampak aneh."Apa yang kau pikirkan?" Sarla bertanya curiga."Tentang kemalanganmu, Adikku. Kau pasti merasa kecewa karena tidak bisa bercinta dengan Wilzton."Sarla langsung mendelikkan mata. Menunjukkan bahwa jawaban sang kakak sudah membuatnya jadi begitu terkejut. Memang, tak disangka-sangka.Reaksi yang diberikan sudah pasti menyebabkan tawa sang kakak keluar. Jelas, ia semakin jengkel. Harus diakui Christoper mudah mencandainya."Aku masih tidak percaya adikku ini sekarang tidak anak kecil lagi. Tapi, wanita dewasa yang sudah bisa bercinta. Padahal, dulu kau itu cengeng."Sarla menambah delikan mata. "Kau juga sering bercinta

  • UNCONTROL CEO DESIRE (INDONESIA)   24 - Tangisan Rindu Sarla

    Waktu berjalan cepat karena Sarla mengisi harinya dengan kesibukan bekerja. Tak terasa sudah dua minggu, sejak ia kembali ke New York.Sarla menempati lagi mansion miliknya yang telah ditinggali selama enam tahun belakangan ini. Tak jauh dari kediaman orangtua dan kedua kakaknya.Sarla lebih banyak berada di kantor, datang pukul delapan. Dan, baru pulang lewat dari jam sepuluh. Pernah juga hingga dini hari, satu minggu lalu.Bukan diakibatkan karena pekerjaan benar-benar banyak atau menumpuk. Hanya saja, memanglah dengan sengaja membuatnya dirinya sibuk.Bertujuan agar tidak terus memikirkan hal lain kurang penting yang dapat menyebabkan timbul perasaan gundah, menyerang kenyamanan.Tentu sangat berkaitan dengan hatinya. Ya, lebih tepat sosok Wilzton. Selalu dapat diingatnya pria itu. Terus muncul begitu saja di dalam benaknya.Sudah berupaya untuk tak memikirkan apa pun yang ada hubungan akan Wilzton. Namun, ia gagal melakukannya. Kenangan

  • UNCONTROL CEO DESIRE (INDONESIA)   23 - Kesempatan Mantan Kekasih

    Ayah dan juga ibunya sudah berangkat ke bandara, pukul tiga pagi untuk penerbangan ke Swedia. Akan di sana selama hampir tiga minggu kedepan.Sarla sudah tentu kecewa karena kebersamaan dengan orangtuanya kurang dari 24 jam. Masih tersisa rasa rindu besar pada ayah dan sang ibu.Namun, Sarla memilih mengalah. Ia bukanlah lagi anak kecil. Sudah mendekat ke usia tiga puluhan sebentar lagi. Jadi, harus diutamakan kedewasaan dalam bersikap ataupun berpikir untuk segala hal.Lagi pula, ia telah berjanji akan berubah menjadi sosok wanita yang lebih baik dan berprestasi dalam dunia bisnis. Dengan tekad kuat diwujudkan."Sarla …,"Suara berat yang memanggilnya sangat dikenali dengan betul. Maka, langsung saja bangun dari sofa dan berlari ke arah kakaknya, Charlem.Memeluk dengan erat, saat sudah berada di depan saudara sulungnya itu. Tawa keluar. "Aku rindu.""Aku juga sama. Kau baik-baik saja?"Sarla mengangguk sekali. La

  • UNCONTROL CEO DESIRE (INDONESIA)   22 - Peninggalan Wilzton

    Sarla sadar semangatnya hari ini begitu besar. Ia mempelajari semua buku dan file-file yang diberi oleh Wilzton sebelum pergi dari rumah.Sarla pun merasa bangga sekaligus takjub dengan kemampuannya sendiri karena hampir keseluruhan bahan materi. Banyak ilmu baru didapatkan.Bahkan, ketika masih di universitas, rasanya tidak kompleks dan juga lengkap seperti yang sedang dipelajari, kini. Atau mungkin dirinya tak terlalu bisa menyerap semua pembelajaran dari para dosen.Sarla percaya diri bahwa akan bisa pebisnis yang lebih cakap serta juga cerdik nantinya. Ia ingin ikut mengembangkan beberapa perusahaan ayahnya bersama dengan Christoper dan Charlem.Memang, pengalamannya masih kalah dibanding kedua kakak laki-lakinya. Namun, Sarla yakin akan bisa memanfatkan kesempatan dan peluang.“Selain tampan, dia benar-benar cerdas.”Sarla langsung menutup mulutnya yang baru saja selesai melontarkan pujian untuk Wilzton. Tak disebabkan karen

  • UNCONTROL CEO DESIRE (INDONESIA)   21 - Pengurangan Hukuman Sarla

    Wilzton segera meluncur ke kantor, selepas dikabari oleh sekretaris barunya tentang kedatangan Badav Parker. Ya benar, orangtua Sarla. Sekaligus juga mitra bisnis ayahnya.Sudah, tiga tahun belakangan ini, Wilzton mengambil alih tugas sang ayah meladeni para rekanan dan perusahaan. Kedua kakaknya tentu turut andil. Mereka saling membantu.Hanya saja, kunjungan Badav Parker hari ini terasa cukup berbeda. Tidak akan menyangkut soal kerja sama. Pasti punya kaitan dengan Sarla. Wilzton yakin tebakannya benar.Bukan jadi masalah jika memang tak salah. Ia sudah siap melaporkan perkembangan dan perubahan yang ditunjukkan oleh Sarla. Kecuali, fakta tentang mereka sudah bercinta.“Hai, Nak.”

  • UNCONTROL CEO DESIRE (INDONESIA)   20 - Kian Panas Gairah (Mature Content)

    Sarla sudah bangun sejak pukul enam. Tidurnya tak dapat nyenyak. Bukan karena pikiran disita oleh banyak hal, tetapi disebabkan keberadaan Wilzton.Mereka masih tidur bersama di kasur yang sama, walau percintaan telah selesai sejak tengah malam. Wilzton bahkan terus memeluk dengan erat. Pria itu sudah lama jatuh ke alam mimpi.Wajar jika Sarla merasa begitu gugup dan tak bisa larut dalam tidur yang lelap. Terlebih, mereka telah melewatkan malam panas nan membara.Rasa lelah serta kantuk pun dengan mudahnya hilang oleh kegugupan. Degupan jantung semakin mengalami peningkatan dalam dekapan Wilzton.Dan, tak muncul niatan untuk melepas pelukan pria itu. Karena, begitu hangat. Meskipun, tidak akan terlalu baik bagi ketenangan irama jantungnya.Sarla belum bisa memahami betul bagaimana rasa yang sesungguhnya ia punya untuk Wilzton. Cinta atau sekadar kekaguman dengan tingkat tinggi?Pria itu pantas untuk diidolakan. Kelebihan Wilzton banyak. Mula

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status