Share

Handoko

Tidak seperti dugaanku, sesampainya di sekolah Mega malah merajuk dan tidak mau sekolah jika tidak aku temani. Padahal awalnya aku pikir akan aman meninggalkannya sebentar untuk service mobil ke bengkel.

Mega merengek dengan wajah penuh air mata saat aku bilang aku akan meninggalkannya sebentar. Dia mengentakkan kaki ke lantai dan memeluk pinggangku erat.

“Mega mau sama Mama. Mega enggak mau sekolah.” Teriakannya mengundang banyak mata memandang.

“Iya, Nak. Iya. Mama di sini jagain Mega,” bujukku lembut.

“Beneran, ya?” Akhirnya seulas senyum muncul di bibir gadisku.

“Iya, dong! Mama kan enggak pernah bohong.”

Aku membelai rambut cokelatnya. “Mama tunggu Mega di pendopo, ya. Kan Mega mau belajar, jadi Mama enggak mau ganggu.”

Meskipun wajahnya tampak tidak rela, Mega mengangguk pe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status