Share

35. Biya

“Biya?” Raga menggumam seorang diri, sembari menatap mobil yang baru saja keluar melewati pagar dan melewatinya dengan perlahan. Bahkan mobil tersebut sempat membunyikan klakson untuk menyapa seorang pria yang sudah membukakan pagar untuknya. Tidak salah lagi, Raga yakin 100 persen gadis yang berada di belakang kemudi barusan adalah Sabiya Dewantara. Sebuah syal yang menutupi kepala dan kacamata hitam, tidak akan bisa mengelabui Raga sama sekali.

Itu berarti, selama ini keluarga Dewantara tahu di mana Biya berada.

Alih-alih mengejar Biya, Raga tetap pada pendiriannya untuk bertemu Anwar. Saat mobilnya masuk dengan perlahan melewati pagar, Raga berhenti sejenak untuk berbicara pada pria yang masih memegang handle pintu pagar.

“Pak, yang barusan keluar itu Sabiya, bukan?” tanya Raga yang sudah membuka kaca jendela mobil, ketika melihat mobil Biya melewatinya.

“Iya, Mas.”

“Sudah balik dia?” tanya Raga mencoba memastikan lagi.

“Sudah, Mas, pagi tadi.”

“Makasih, Pak.” Raga mengangguk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (15)
goodnovel comment avatar
Edkim
bicara baik" katanya. bukan ngancem lagi ya mas? emang bisa sebaik-baiknya itu bicaranya?
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
komen nya mbk hehe bener bgt hihihi, gk ada yg betul dua ank laki2 itu, satu egois satu lgi gila perempuan Hehehe, bgs menjauh lh lintang kmu berhak bhgia sm fajar
goodnovel comment avatar
Ratna
cerita srmakin menarik. sayang dpt vaca sefikit
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status