Share

Kedatangan Meira

"Bentar, Ibu buka pintu dulu," pamit Bu Narti.

Ternyata Prima yang datang sembari membawa sup ayam yang ia pikir adalah makanan kesukaan Alya. Biasanya Alya memakan sup ayam itu tanpa memberikan bumbu apa-apa lagi. Baik sambal, kecap, ataupun perasan jeruk nipis.

"Yah, aku telat, ya?" tanya Prima sembari berjalan mendekati Alya.

"Kenapa?" Alya menoleh ke arah laki-laki itu.

"Ini aku bawain sup ayam kesuka ...." Prima sampai tidak bisa melanjutkan ucapannya saat melihat apa yang ada di depan Alya. "Loh, Al? Bukannya kamu enggak suka makan pedas?"

Prima terheran-heran melihat Alya telah menghabiskan beberapa ceker ayam, lalu seblak yang tampak begitu pedas di mangkuk tinggal setengah, juga bakso berisi banyak cabe berwarna merah pedas telah terbelah dan belahannya sudah tidak ada lagi di mangkuknya yang artinya telah dimakan Alya.

Alya memaksakan diri untuk tersenyum. "Lagi pingin aja. Sini, ayo makan bareng!"

Prima duduk tanpa melepas tatapannya dari wajah Alya. Lima tahun ia mengenal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
PERAMPOK ketakutan nih emang lo penting,? SELAMANYA ALLAH MENUTUP KANDUNGAN LO KARENA LO NGGAK LAYAK BUAT ARFAN PELAKOR TALAK SAJA FAN JANGAN RAGU HALAL KOK PEREMPUAN BEGITU DI TALAK
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
udah Fan kmu ceraikan aja Meyra itu sombong banget dn kmu berhak cerai perempuan yg mulut nya jahat dn hati nya juga jahat semoga tuhan membuka kefok Mayra yg jahatin Akya dn memfitnah nya biar tau rasa perempuan itu ..
goodnovel comment avatar
Bunda Marwah
aduh Meira cantik, sini dulu bentar...mau tak sobek-sobek dikit.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status