Share

BAB 4

Penulis: Rainina
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-12 11:02:24

Preman itu meringkuk di tanah, tas Sophie terlepas, dan ia segera kabur saat Lucas akhirnya melepaskan tangannya. 

Beberapa orang yang menyaksikan sempat berbisik, beberapa bahkan menyorot handphone mereka. Tapi tidak ada satupun yang benar-benar peduli untuk membantu.

Lucas menunduk, mengambil tas yang dijatuhkan oleh sang preman. Ia berjalan ke arah Sophie yang masih terduduk di aspal. Lalu tanpa aba-aba, ia melemparkan tas itu ke pangkuan Sophie.

“Berdiri.”

Sophie menelan ludah, berusaha menopang tubuhnya dengan tangan yang sedikit bergetar. Rasa sakit di sikunya membuat bergerak lambat. Tapi perasaan intimidasi dari sorot mata tajam Lucas membuatnya tidak berani meminta pertolongan.

Tapi gerakan lambat itu tampaknya membuat Lucas merasa tidak sabar, karena detik berikutnya, tangan besar pria itu memegang pinggangnya. Memaksa Sophie berdiri.

Begitu ia berdiri, jarak diantara mereka semakin terhapus, membuat Sophie bisa merasakan wangi samar dari jas Lucas, juga tatapannya yang menusuk.

“Lemah sekali.” ucapnya begitu dingin, membuat Sophie menggigit bibirnya tanpa bisa membantah.

Lagipula, bukan salah Sophie merasa lemah setelah terbaring selama tiga tahun.

Lucas melepaskan genggamannya, lalu berbalik menuju mobil hitam yang terparkir tak jauh dari depan rumah sakit. Tanpa menoleh, ia hanya membuka pintu belakang mobil dan berkata singkat,

“Masuk.”

Sophie menatap punggung tegap itu beberapa detik. Ada rasa enggan, tapi ia tidak bisa begitu saja menolak apa yang Lucas perintahkan padanya. Jadi Sophie hanya memilih melangkah menuruti perintah pria itu.

“Kemana kamu berniat pergi?” Lucas bertanya begitu sang supir menjalankan mobil.

Sophie yang masih berusaha menenangkan dirinya berpikir sejenak sebelum menjawab. “Pulang…”

Kata itu masih menggantung di lidahnya seperti sebuah ketidakpastian.

“Apa Kevin sudah memberitahumu alamat rumahku?”

Sophie mengangkat wajahnya, menatap Lucas yang memandangnya dengan wajah datar. Tidak adanya jawaban dari Sophie membuatnya menaikkan satu alisnya.

“Kau tidak bermaksud untuk pulang ke rumah orang tuamu padahal kau sudah menikah, kan?”

“Tapi kita…” Sophie menelan ludahnya, sebelum akhirnya melanjutkan perkataan dengan ragu. “Tidak saling mengenal…”

Walau tidak begitu jelas, Sophie dapat merasakan tatapan tidak senang dari Lucas begitu ia menyelesaikan perkataannya, membuat Sophie sedikit menyesal telah berkata terlalu jujur.

“Luar biasa,” suara lucas yang rendah terdengar mengejek. “Bahkan walau pernikahan ini hanya di atas kertas, bukankah menghargai suamimu adalah hal yang paling dasar?”

Sophie terdiam. Kata-kata itu membuatnya merasa tertampar.

Padahal, ia sendiri merasa tidak pernah meminta semua ini terjadi. Tiga tahun ia tertidur, dan ketika bangun, statusnya sudah berubah menjadi istri pria yang hampir tidak ia kenal. 

Pria itu bahkan tidak mau repot-repot memperkenalkan dirinya, dan sekarang ia meminta Sophie untuk menghargainya sebagai seorang suami?

Tapi, alih-alih mengeluarkan isi pikirannya, Sophie memilih untuk membuang muka. Tidak ada gunanya melawan seorang pria yang bersikap seolah ia siap menyerang Sophie dengan setiap kalimatnya.

Mobil melaju tanpa suara, hanya diisi ketegangan yang menyesakkan. Setiap kali Sophie melirik Lucas, pria itu hanya duduk dengan wajah tanpa ekspresi, seolah jarak mereka bukan sekadar beberapa jengkal, tapi dunia yang sama sekali berbeda.

Tak lama kemudian, mobil berhenti di depan gerbang rumah keluarga Elman, kediaman keluarganya. Tapi apa yang tersaji di hadapannya membuat pikiran Sophie teralihkan.

Dari luar, Sophie bisa melihat cahaya lampu yang terang benderang, tawa dan musik yang mengalun riang. Sebuah pesta. 

Sebuah pesta yang diadakan di rumahnya ketika tidak ada seorang pun dari anggota keluarganya mengangkat panggilan dari Sophie hari ini.

Lucas yang seolah tidak mampu membaca situasi menoleh sekilas. “Masuk dan bereskan barang-barangmu. Kau tidak akan tinggal di sini lagi.”

Perintah dari Lucas membangunkan Sophie dari lamunannya. Tanpa menjawab, ia membuka pintu mobil dengan hati-hati. Udara malam yang dipenuhi aroma makanan dan suara tawa justru membuat dadanya semakin sesak.

Begitu ia melangkah masuk melalui pintu utama, suara pesta perlahan mereda. Semua kepala menoleh ke arah dirinya. Pandangan penuh ketidakpercayaan, sinis, bahkan jijik, satu per satu tertuju padanya.

Dan diantara semua pandangan itu, Sophie menyadari tidak ada satupun yang merasa senang akan kedatangannya. Atau fakta bahwa dirinya dapat berdiri di atas kakinya lagi.

Bahkan tidak dari orang tuanya. Matthew yang berdiri di tengah ruangan dengan segelas sampanye mengangkat gelas itu ke arah Sophie.

“Semuanya, bersulang untuk kehadiran sepupuku, Sophie!” deklarasinya, tersenyum merendahkan.

Semua orang ada di sekeliling Matthew, seolah ia adalah bintang malam itu.

Dan Sophie hanyalah pengemis yang tidak sengaja masuk ke ruang pesta tanpa diundang. Keheningan yang semakin padat tiba-tiba menelan ruangan. 

“Haah, dia benar-benar sudah bangun rupanya…”

“Untuk apa dia datang ke sini?”

“Apa-apaan itu pakaiannya? Apa rumah sakit menyediakan baju khusus gelandangan?”

Sophie bisa mendengar bisik-bisik dan tawa orang-orang yang menatap sinis ke arahnya. Sikap mereka, bisikan-bisikan itu, semuanya menegaskan bahwa Sophie tidak lagi diterima di rumah ini.

Di sisi lain ruangan, Maya yang memegang gelas jus membeku. Tangannya bergetar hebat hingga cairan itu hampir tumpah membasahi lantai.

Matanya melebar, menatap Sophie seolah wanita itu adalah hantu yang kembali dari masa lalu.

Wanita itu … dia sudah bangun?!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 9

    “Apa dia juga tidak makan?”Lucas kembali bertanya setelah mendengar jawaban pelayan yang membawakan makanannya.“Kami sudah menawarkan, Tuan. Tapi Nyonya Sophie menolak.”Setelah mendengarkan jawaban itu Lucas memerintahkan sang pelayan untuk meninggalkannya sendiri dengan gestur tangannya. Lucas duduk bersandar di kursinya, jari-jarinya mengetuk meja dengan jemarinya.Pertanyaan yang sempat lolos dari mulutnya tadi masih bergema di kepala“Di mana Sophie?”Apa dia sedang mencoba mencari perhatian dengan menolak untuk makan? Atau dia sengaja memancing perasaan bersalah dari Lucas?Lucas mendengus pelan dan menyandarkan kepala pada kursi.Kenapa juga dia harus peduli? Ada banyak rumor tentang Sophie, dan jika dia berbuat baik maka Sophie tidak mungkin tidak memiliki tujuan.Benar, bahkan walau dia memandang Lucas dengan wajah polosnya, pasti setidaknya ada satu hal yang sedang berusaha ia sembunyikan.Lucas kembali menatap berkas di hadapannya, mencoba mengalihkan pikiran dari Sophie

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 8

    Sophie yang mendengar pernyataan Lucas membalikkan tubuhnya untuk kembali melihat ke arah pria itu yang terlihat sama sekali tidak peduli.Tapi alih-alih menjawab ia mencoba menelan protesnya, berusaha untuk tidak memperburuk suasana antara dirinya dan Lucas.Tapi dalam hati ia sudah berjanji ia akan kembali besok. Jika melakukan ini memiliki kemungkinan untuk membuat Lucas merubah pandangannya pada Sophie maka ia akan terus mencobanya.=Sophie sama sekali tidak berbohong ketika ia mengatakan bahwa ia akan mencoba kembali. Setelah kejadian kemarin, tekadnya justru semakin kuat. Hal pertama yang ia lakukan begitu terbangun pagi itu adalah memastikan dirinya menjadi orang yang mengantarkan sarapan untuk Lucas ke ruang kerjanya.Nampan berisi roti panggang hangat, telur rebus, dan kopi hitam tanpa gula sudah ditata rapi oleh pelayan. Sophie memandangi nampan itu lama, lalu mengulurkan tangannya.“Aku saja,” ucapnya pelan.Pelayan yang semula hendak melangkah terhenti. Tatapannya gugup,

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 7

    Sophie memincingkan mata melihat siluet seseorang di balik tirai yang menutupi bak mandi. Jangan-jangan … Lucas?Tapi, suara yang terdengar berikutnya membuat badan Sophie mendadak rileks kembali.“Ah, ini saya, Nyonya.” Suara pelayan muda itu. “Maaf mengganggu waktu Anda. Saya mengambilkan pakaian kotor untuk dicuci.”Sophie hanya mengangguk sekilas, tidak menjawab lagi.Di rumahnya dulu, ia juga telah terbiasa dengan kehadiran pelayan. Tetapi rumah ini masih begitu asing, membuat Sophie waspada tanpa sadar.Rumah yang begitu luas dan mewah, tapi sangat sepi.Satu minggu pun berlalu sejak Sophie pindah ke rumah Lucas. Harapannya untuk dapat berbicara dengan pria itu sudah pupus sejak hari tiga.Tujuh hari dan tidak sekalipun Sophie melihat wajah pria itu. Apa itu bahkan masuk akal? Jika sisi tempat tidur yang kosong tidak memiliki sedikit lipatan dan bantal yang bergeser dari tempat sebelumnya, Sophie mungkin sudah mengira bahwa pria itu tidak pernah kembali ke kamar mereka.Bahkan

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 6

    Para pelayan keheranan hanya menemukan satu tas lusuh di bagasi. Mereka bahkan mengecek kursi depan dan belakang, namun tetap tidak menemukan apa pun.Hanya ada keheningan di sekitar mereka yang mengiringi tatapan-tatapan bingung yang saling bertukar. Meski begitu, tak ada yang berani melontarkan pertanyaan. Semuanya memilih diam, seolah menelan rasa penasaran mereka sendiri.Lucas keluar lebih dulu tanpa sepatah kata pun, melangkah masuk begitu saja, meninggalkan Sophie sendirian berdiri di bawah tatapan penuh tanda tanya.Sophie menggenggam tangannya sendiri, merasa tubuhnya mengecil di tengah bangunan megah yang menjulang di depannya. Rumah ini jauh lebih besar, lebih mewah, dibandingkan rumah keluarganya yang kerap disebut orang lain sebagai istana kecil. Namun entah mengapa, kemewahan ini hanya membuatnya merasa tertekan. Tidak ada yang menyambutnya, tidak ada yang memperkenalkan rumah yang katanya kini menjadi miliknya. Ia bahkan tidak tahu harus melangkah ke mana.Begitu Sophi

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 5

    Maya memandang Sophie yang baru saja masuk melewati pintu utama dengan tidak percaya. Gelas yang ia pegang membuatnya tidak mampu menyembunyikan getaran di tangannya.Di tahun pertama setelah kecelakaan yang dialami oleh Sophie, tidak sekalipun Maya melewatkan satu hari tanpa menjenguknya sahabatnya itu. Tapi, bahkan walau ia tidak pernah mengatakannya secara gamblang, Maya tahu bahwa kepedulian bukanlah alasannya.Di hari kecelakaannya, Sophie telah melihat hal yang tidak seharusnya ia ketahui. Dan seharusnya rahasia itu akan selamanya tersimpan, terkubur bersama jasad Sophie yang akhirnya tidak lagi bernyawa.Saat Sophie tidak juga membuka matanya setelah satu tahun berlalu, pikiran Maya itu sudah menjadi keyakinan yang tidak terbantahkan, membuatnya melupakan Sophie dengan nyaman.Tapi sekarang, wanita itu justru kembali berdiri di hadapannya seperti seorang hantu yang sengaja mengejar Maya dari masa lalu.Dengan ragu Maya menelan ludahnya, takut Sophie akan menyadari kehadirannya.

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 4

    Preman itu meringkuk di tanah, tas Sophie terlepas, dan ia segera kabur saat Lucas akhirnya melepaskan tangannya. Beberapa orang yang menyaksikan sempat berbisik, beberapa bahkan menyorot handphone mereka. Tapi tidak ada satupun yang benar-benar peduli untuk membantu.Lucas menunduk, mengambil tas yang dijatuhkan oleh sang preman. Ia berjalan ke arah Sophie yang masih terduduk di aspal. Lalu tanpa aba-aba, ia melemparkan tas itu ke pangkuan Sophie.“Berdiri.”Sophie menelan ludah, berusaha menopang tubuhnya dengan tangan yang sedikit bergetar. Rasa sakit di sikunya membuat bergerak lambat. Tapi perasaan intimidasi dari sorot mata tajam Lucas membuatnya tidak berani meminta pertolongan.Tapi gerakan lambat itu tampaknya membuat Lucas merasa tidak sabar, karena detik berikutnya, tangan besar pria itu memegang pinggangnya. Memaksa Sophie berdiri.Begitu ia berdiri, jarak diantara mereka semakin terhapus, membuat Sophie bisa merasakan wangi samar dari jas Lucas, juga tatapannya yang menu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status