Share

VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU
VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU
Penulis: Kencana Ungu

BAB 1 Video Pernikahan Suamiku

VIDEO PERNIKAHAN SUAMIKU

šŸŒøšŸŒøšŸŒø

[Miris pisan euy, cantik jelita, saliha, tapi masih saja diduakan. Jauh-jauh ya Allah dari suami model begini.]

Awalnya aku tidak begitu antusias dengan status W* yang ditulis Mbak Sulis, tapi melihat ke status dia berikutnya membuat jantungku hampir copot.

Aku ternganga melihat vidio itu. Ini vidio pernikahan Mas Arman dengan wanita bernama Echa. Kuputar ulang takut salah lihat ternyata benar itu Mas Arman suamiku.

Jadi ini maksud dari status Mbak Sulis. Ya Allah salah apa aku? Bahkan aku sekarang masih dirawat intensif di rumah sakit akibat keguguran bayiku yang ke tiga kalinya.

Aku di sini berjuang mati-matian demi si buah hati, tapi suamiku di rumah menikah lagi. 

Dadaku rasanya sesak sekali. Berkali-kali aku mencerna ini, tapi tidak bisa aku terima. 

ā€œSelamat siang, Bu Fatki. Eh, kok nangis. Jangan terus bersedih, Bu. Insya Allah besok akan diberi amanah lagi. Semangat, ya?ā€ ucap suster jaga yang masuk ke ruanganku. 

Biasanya aku tidak akan menangis di depan orang apalagi jika tidak kenal. Rasanya malu, tapi sekarang aku tidak bisa lagi membendung maluku, jika bisa rasanya aku ingin terus menangis seharian.

ā€œTerima kasih Sus,ā€ jawabku terisak.

ā€œApa masih ada keluhan lain?ā€

ā€œMasih Sus, perutku masih seperti kebas.ā€

ā€œOh, tidak apa-apa itu efek obat bius karena kuret semalam. Nanti minum obat insya Allah sembuh. Kalau terjadi pendarahan tidak normal segera panggil kami ya, Bu.ā€ Aku mengangguk saja. Aku kembali sendirian di ruangan yang hanya berisi dua rajang ini.

 Pasien di sebelahku pulang tadi pagi. Bukan pulang ke rumah karena sembuh melainkan pulang keharibanNYA. 

Suamiku izin pulang tadi pagi katanya mau mandi dan mengambil baju salin untukku. 

Aku kembali sedih harus menghadapi kenyataan pahit hidupku.

Suami yang aku kira setia dan begitu menyayangiku ternyata sudah berbagi cinta dengan perempuan lain.

Tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan selama ini. Dia begitu baik, manis, dan romantis sehingga aku tidak pernah curiga sama sekali padanya.

Kami menikah sudah dua tahun. Selama dua tahun inilah aku sudah keguguran untuk yang ke tiga kalinya. Kata dokter kandunganku lemah jadi kalau aku hamil muda harus benar-benar istirahat total.

Jangankan istirahat total sekedar untuk rebahan saja aku mencuri-curi waktu.

Suamiku yang hanya bekerja serabutan membuatku banting setir harus membantu perekonomian kami. Aku yang pandai menjahit memutuskan untuk membuka usaha jahit kecil-kecilan di rumah. Alhamdulillah banyak yang datang menjahit baju padaku.

Hasilnya banyak, bisa untuk mencukupi dua dapur, milikku dan juga ibu mertuaku. Meskipun kami tinggal satu rumah, tapi dapur kami dua. Mertuaku maunya makan ini dan itu aku tidak bisa menuruti kemauannya tidak ada waktu karena harus menjahit. 

Uang dari hasil menjahit sisanya aku tabung. Uang dari suamiku hanya cukup untuk membayar ini dan itu. Aku bukan tidak bersyukur, tapi memang begitu kenyataannya. Kalau aku tidak membantu mencari rezeki mungkin kami akan makan nasi lauk garam setiap hari.

Ibunya yang maunya serba bagus dan mahal tidak mengukur kemampuan suaminya maka suamikulah yang menjadi andalannya.

Sudah dua puluh menit yang lalu minum aku obat. Biasanya kalau sudah minum obat aku akan langsung ngantuk dan tidur. Ini entah obatnya yang belum bereaksi atau akunya yang terlalu banyak beban pikiran hingga tidak bisa tidur.

Kubuka lagi ponselku. Kulihat status Mbak Sulis berkali-kali. Di sana terlihat jelas Mas Arman sangat bahagia. Ini semakin membuat hatiku tercabik-cabik sakit sekali.

Mbak Sulis adalah ART tetanggaku yang sering menjahit baju padaku jadi kami saling save nomor untuk memudahkan komunikasi.

Selain orangnya baik, dia juga lugu dan alay. Seumuran denganku bedanya beliau sudah punya dua anak lucu-lucu. Apa saja yang dia tahu akan dia bicarakan dan dibuat status. Berkat kealayan Mbak Sulis aku jadi tahu busuknya suamiku.

Berbeda dengan status Mbak Sulis. Status W* suamiku sedang berada di kamar mandi dengan cucian piring kotor yang menggunung.

[Saatnya bantu beres-beres, biar berkah.]

Cih, menyebalkan sekali! Busuk. Pendusta! Andai aku tidak tahu pernikahannya hari ini pasti aku sudah menyanjungnya setinggi langit.

Entah sejak kapan aku tertidur. Aku bangun karena ada pasien baru masuk. Seorang wanita paruh baya.

Alhamdulillah setidaknya malam ini aku tidak sendiri.

ā€œKeluarga belum datang lagi, Bu?ā€ tanya Suster tadi pagi yang memeriksaku.

ā€œBelum, Sus. Lagi banyak kerjaan. Mungkin ....ā€ jawabku sedih. Kugigit bibirku agar tidak menangis.

ā€œOh, iya. Besok semoga Ibu sudah boleh pulang ini infus terakhir jadi nanti kalau sudah habis panggil kami ya, Bu?ā€

ā€œIya, Suster. Terima kasih.ā€

Karena penasaran aku segera melihat ponselku lagi. Status W* Mbak Sulis sudah tidak ada lagi.

Grup keluarga sepi biasanya selalu ramai. Ah, pasti mereka sedang sibuk pesta. Anehnya keluarga suamiku sama sekali tidak ada yang update status pernikahan Mas Arman.

Mereka kompak sekali menutupi kebusukan ini. Aku rasa ini bukan pernikahan siri. Kalau pernikahan siri pasti tidak akan seramai ini sampai Mbak Sulis pun tahu dan juga hadir.

Kuteleponi suamiku tepat panggilan ke 8 baru dijawabnya.

ā€œAsslamuā€™laiakum sayang ....ā€ sapa Mas Arman. Mual sekali aku mendengar sapaan busuknya.

ā€œW*ā€™laikumsalam ... Mas, kapan ke sini. Ini dokter mau bicara penting,ā€ sahutku berbohong.

ā€œBelun tahu, Dik. Mas lagi banyak kerjaan ini bantu-bantu Ibu.ā€ Rasanya aku ingin sekali memaki sekarang juga. Kalau tidak ingat di sebelahku pun ada pasien.

ā€œJadi, kapan bisa ke sini? Aku sendirian loh,ā€ kataku bergetar ingin menangis.

ā€œSabar ya, nanti begitu selesai Mas akan langsung ke sana.ā€ Ck, sabar? Selesai apaan? Selesai malam pertama maksudnya?

ā€œSelesai apaan, Mas? Kok tadi piring-piring kotor yang Mas foto seperti piring-piring keteringan orang hajatan?ā€

ā€œOh, itu anuā€”bukan ah, mungkin sama piringnya, Dik. Mas Malah enggak merhatiin.ā€

ā€œKok, jadi gugup gitu, ada apa, Mas?ā€

ā€œEnggak ada apa-apa. Ya, sudah, kamu istirahat biar cepat sembuh. Mas mau kerjain ini dulu.ā€ Tanpa kujawab lagi. Langsung kumatikan sambungan telepon. Menambah rasa sakit hati saja.

Malam tiba mereka pun tidak ada yang datang menjengukku. Mas Arman, ah tentu saja dia sedang memadu kasih dengan maduku.

Sakit itu kembali menjalar ke seluruh tubuhku. Sesak dan bikin sakit kepala. 

[Cintaku sudah mati.] Kutulis status W*. Tidak menunggu lama banyak pesan masuk salah satunya dari suamiku. Kuhiraukan dan memilih merenung.

~K~UšŸŒøšŸŒøšŸŒø

ā€œSelamat pagi, Bu Fatki. Alhamdulillah hari ini sudah boleh pulang,ā€ sapa dokter cantik yang menanganiku. Diperiksanya seluruh badanku. Beliau celingukan. Pasti mencari keberadaan keluargaku.

ā€œPagi Dokter. Alhamdulillah ... terima kasih.ā€

ā€œIya, ingat jaga kesehatan, ya? Bulan ke empat boleh hamil lagi. Sementara ini istirahat dulu sampai rahimnya benar-benar pulih. Tetap semangat insya Allah nanti dikasih rezeki lagi siapa tahu hamil berikutnya langsung lembar.ā€ Jika sebelumnya aku sangat bahagia dan antusias dengan semua nasihat-nasihat dokter tidak untuk hari ini. 

Rasanya aku sudah tidak mau lagi banyak berharap. Apalagi sekarang suamiku sudah punya istri baru kemungkinan jika dia hamil aku akan tersingkir.

ā€œAamiin ... terima kasih doanya, Dok."

ā€œIya, saya tinggal dulu. Sekali lagi tetap semangat ya, jangan berkecil hati. Selagi masih ada rahim di perut kita maka akan ada banyak keajaiban dan kemungkinan. Hamil hak mutlak Allah SWT jadi kita hanya bisa usaha dan berdoa,ā€ ucap Dokter Finda. Lalu  beliau pamit pergi untuk visit pasien yang lain lagi.

ā€œBu, ini obatnya nanti diambil di apotek, ya? Nanti di sana akan dijelaskan dosis minumnya.ā€ 

ā€œBaik Sus terima kasih.ā€

Setelah selesai sarapan aku putuskan untuk pulang sendiri tanpa menunggu Mas Arman lagi.

Dia mana mungkin ingat aku. Pasti masih menikmati masa-masa pengantin barunya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Muhammad Reza
cerita nya sangat menarik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status