Share

18. Sorry Melisa.

"Dia istriku."

Singkat, namun dua kata itu terus berputar dikepala Meera saat dikamar hotel dia membantu mengobati tangan Zyan yang terlihat memar akibat meninju wajah pria tadi.

"Kenapa kau diam saja saat wanita itu menampar mu ?"

"Aku salah, sudah sepantasnya aku meminta maaf." Zyan mendengus masih tidak bisa terima jika pipi Meera yang lembut itu mendapat tamparan.

Zo dan Malik yang mendengarkan dari sofa tersenyum penuh makna. Zyan sudah dipastikan menyukai Meera, karena lihat saja dia melupakan jika Melisa tidak ikut bersama mereka.

Ponsel Zyan berdering dan dia langsung melihat nama Melisa disana.

"Ah...shit," umpatnya memuat Zo dan Malik tertawa.

Zyan menuju balkon kamar hotel itu untuk menjawab telpon kekasihnya. Disaat itulah Zo dan Malik mendekati Meera. Tapi Meera dan sifatnya yang selalu bersikap jutek. Zo bahkan mundur untuk menanya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status