Share

Bab 44

“Mawar, kakakmu itu pintar.”

“Tapi Mas Aji jadi bodoh saat berhadapan dengan Mbak Retno, Ma!”

“Kamu benar. Tapi tak apa, Siska pasti bisa menjelaskan semuanya. Lagipula, dari mana Retno mendapatkan uang sebanyak itu untuk membeli mobil? Dan lagi, dealer pasti menyimpan data siapa yang membeli mobil itu. Sekarang, bersikaplah seperti biasa seolah kita tidak tahu siapa sebenarnya yang telah membeli mobil itu, seolah kita tidak curiga pada Retno.”

“Ya, Ma! Mama memanggilku?”

Karena begitu kesal, Mayang sampai tidak sadar jika suaranya agak lantang dan penuh tekanan saat menyebut nama menantunya. Oleh sebab itu, sang pemilik nama yang merasa terpanggil pun lekas menyahut.

Seketika jantung Mayang seperti hendak melompat keluar. Dia jelas was-was jika permainan cantiknya diendus sang menantu. Maka, dengan cepat Mayang mengubah ekspresi wajahnya saat menjawab, “Tidak, Sayang. Mama hanya senang karena kamu sangat peduli dengan mobil Aji.”

Retno tersenyum heran mendengar penuturan aneh mertua
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status