Share

Bab 17 - kabar buruk

Tiga kursi yang mengelilingi meja makan itu telah terisi. Lengkap, semua anggota keluarga berkumpul di sana untuk makan pagi, seperti biasanya. Suara denting sendok dan garpu saling beradu di atas piring keramik yang berisi sajian menu menggugah selera sedikit membuyarkan suasana hening yang tercipta.

"Mama berencana liburan ke Lombok minggu depan. Kamu mau ikut?" di sela acara makannya Karina membuka satu pertanyaan untuk Sang putra. Ia melirik sejenak ke arah Nardo sekedar untuk menanti jawaban atas pertanyaannya.

"...."

Alih-alih menjawab, pria tampan salinan ayahnya itu tak memberikan respons sama sekali, seakan ucapan Sang ibunda tak berhasil menembus indera rungunya. Nardo hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa minat. Pria itu memang kehilangan nafsu makan akhir-akhir ini.

"Nardo?" merasa tak mendapatkan atensi, Karina memanggil nama putranya, sampai pria itu tersentak kembali dalam kehidupan nyata setelah angannya melanglang buana entah ke mana.

"Ya?" tanyanya.

"Kamu melamun."

N
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status