Jika ia disuruh memilih dari angka satu sampai sepuluh seberapa suram Medusa Valley, maka dengan lantang Gerald akan menjawab seratus!
Bahkan baru selangkah ia memasuki Labirin Medusa, hawa dingin nan menusuk seketika menerpa tubuh Gerald, dan ketika dirinya semakin masuk ke dalam labirin, seketika dibelakangnya tertutup semak-semak tinggi.
Gerald jelas tak bisa mundur lagi sekarang, ia terjebak dan harus mencari jalan keluar lain.
Tak lama kemudian, didepannya terdapat ratusan ribu kunang-kunang bercahaya mendatangi Gerald, ia kira akan mendapat tantangan yang pertama tetapi kunang-kunang itu hanyalah pembawa berita.
Ratusan ribu kunang-kunang itu saling berbaris rapi membentuk sebuah pola yang kemudian digabung menjadi sebuah tulisan.
"Η πρώτη πρόκληση: Troll
Evelyn kembali terbangun ditempat yang tidak ia kenali, padang rumput hijau luas yang berhias macam-macam bunga musim semi serta serangga cantik mengelilinginya.Evelyn tak mengerti, kenapa setiap ia bermimpi ia selalu dibawa ke tempat yang tak pernah dikenalinya?Dan ada satu hal yang ia tak mengerti, kenapa ia selalu bertemu Vince ditempat yang sama dalam setiap mimpinya?Beberapa kali dalam mimpi Evelyn ia melihat keadaan Vince yang mendapat luka parah, hanya saja Vince selalu mencegah Evelyn untuk bicara dan mengalihkan pada hal yang lain.Untuk kali ini, Evelyn melihat luka pada tubuh Vince semakin jelas, baju compang-camping, luka sayatan, lebam, sekaligus darah hitam memenuhi seluruh tubuhnya.
Tantangan pertama : TrollGerald menatap tulisan yang berasal dari susunan kunang-kunang bercahaya itu lama, ia tidak tau apa yang harus dilakukan. Tak berselang lama, dari dinding labirin mendadak muncul sebuah kotak dari batu yang membentuk cap telapak tangan.Gerald meletakkan telapak tangannya pada batu tersebut kemudian menekannya, ujung labirin yang awalnya buntu dan hanya berisi tulisan seketika terbuka lebar, memperlihatkan hutan hujan tropis yang lebat sekaligus suram akan unsur magis hitam.Ia mulai melangkah masuk kedalam hutan tersebut, dan seketika pintu dari semak labirin tertutup sempurna.Beberapa meter didepan Gerald terdapat dua Troll bertubuh besar sedang membuat api unggun dan memakan daging kurcaci.Gerald menelan ludah susah payah, ia lupa jika Troll pemakan segalanya, tak peduli walau itu manusia sekalipun. Ia kembali melangkah, tak sengaja m
Air...Poseidon selalu berkata pada putranya Perseus, pergilah pada air, maka kau akan mendapatkan jawaban dan kekuatan darinya.Itu semua tak berlaku, karena sepertinya, sekarang air malah berbalik menyerang Gerald.Gerald menelusuri liku demi liku labirin semak tinggi, suasana semakin mencekam, dinding semak terlihat berembun, tanah yang dipijak mulai becek dan berlumpur, didepan sana terdapat gerbang menjulang tinggi yang terbuat dari air, diatasnya terdapat tulisan memanjang mengikuti pola lengkung gerbang."Καλώς ήλθατε στο βιότοπο Κράκεν."(Selamat datang di habitat Kraken)Gerald bersi
Suasana didalam mulut Kraken bukanlah satu hal yang Gerald sukai, keadaaan gelap gulita, kotoran sisa darah dan daging menempel pada gigi Kraken, aroma amoniak yang menyengat, suhu air rendah menusuk kedalam tulang, hingga suara pengar yang membuatnya berkali-kali menggosok telinga.Singkatnya, Gerald menyimpulkan ia merasa berada didalam kandang babi versi bawah air.Gigi Kraken sangat tajam layaknya mata pisau, tangan Gerald yang semula berpegangan pada gigi Kraken pun berpindah pada area lidah Kraken.Lidah Kraken setidaknya sedikit lebih layak untuk ditempati, walau permukaannya aneh, seperti kau berada didalam kubangan berisi gelembung letupan cairan kimia, bedanya gelembung ini terasa kenyal dan empuk seperti squisy, namun agak lengket dengan kelenjar lendir air liur.Telapak tangan Gerald yang menganga akibat tersayat dalam oleh gigi Kraken, terus-menerus mengeluarkan darah kental nan amis.
Annabeth, ibu dari Vernon dan Verdinant selalu mengatakan, jika mereka berdua sangat istimewa.Tidak seperti vampir kebanyakan yang identik sadis dan berhati beku, sebaliknya Annabeth adalah wanita vampir yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.Annabeth selalu berkata kepada kedua putra semata wayangnya, "Kekuatan kalian sangat kuat, gunakan hal itu untuk selalu membela kebenaran, karena kejahatan tidak akan pernah menang, kebaikanlah yang akan selalu menang."Suatu hari sang ibu Annabeth tengah merajut baju hangat untuk kedua putra dan sang suami, sedangkan kedua putranya duduk didepan sang ibu membaca cerita bergambar berjudul : Air Mata Putri Tislet.Kisahnya menceritakan seorang seorang putri bernama Tislet yang diasingkan oleh kedua orang tuanya sendiri bersama dengan pengasuh.Dari cerita itu, dala
Kehidupan Annabeth dan kedua putranya dalam kastil Vladimir terasa seperti neraka.Tiada hari tanpa siksaan.Annabeth yang kembali menjadi jalang murahan dijajakan pada pemimpin pack lain.Dan kedua putranya di didik keras dengan penuh siksaan baik fisik maupun batin.Mereka yang semula anak kecil yang polos tak berdosa, berubah 180° menjadi pembunuh haus darah.Arthur membangkitkan darah vampir pembunuh yang menguasai raga dari tiga darah yang mengalir dalam tubuh mereka.Mental kedua bocah kecil itu dipermainkan.Rasa takut terus menghantui setiap detik masa kecil mereka.Namun rasa takut mereka akan kalah dari rasa sakit yang menyerang bertubi-tubi pada tubuh kecilnya.Pukulan keras batang timah yang ditempa kerap meninggal
'BLUEMOON PACK'Rangkaian tulisan yang keluar dari portal pelindung perkamen speranta nampak jelas.Beberapa penjaga perbatasan tengah mondar-mandir memeriksa keadaan sekitar.Verdinant, Vernon, beserta Annabeth Sang ibu, mengulas senyum bahagia. Setelah perjalanan panjang dan perjuangan melarikan diri dari kastil Vladimir akhirnya berbuah manis.Mereka bertiga berjalan menuju portal perbatasan, penjaga yang melihat mereka segera menghampirinya, dan menyuruh mereka untuk berhenti ditempat.Kedua obsidian elang milik penjaga menatap tajam, menilai tiga makhluk didepannya. Dua anak kembar terlihat normal, dengan pakaian compang-camping penuh luka serta bekas darah. Yang ia curigai adalah Annabeth, karena ia memakai jubah hitam panja
Siapapun yang hidup tidak boleh memasuki alam baka. Kau harus mati, Alexi! Kau melanggar peraturan alam semesta! Kau melanggar ketentuanku! Kau harus mati! "TIDAK! BERHENTI BERBICARA DALAM PIKIRANKU! PERGILAH!" jerit Alexi kesakitan. Awan hitam disekelilingnya seakan mengunci tubuh Alexi erat, cekikan anubis pada lehernya semakin kuat, napasnya tak beraturan, ditambah luka cakaran menganga bekas bertarung dengan Griffin peliharaan Dewi Bulan belum beregenerasi sepenuhnya, memperparah keadaan Alexi saat ini. "Yang hidup tidak diizinkan masuk alam baka, sesuai ketentuan alam, kau harus mati, Alexi." ucap Anubis, tangannya seketika mencekik Alexi kuat, ia ingin berbicara pun rasanya sangat sulit, lehernya terasa seperti akan putus kapan saja. "Le-le-pas!"