Home / Romansa / my asshole boyfriend / 6. Panti asuhan

Share

6. Panti asuhan

Author: Shin Alifce
last update Last Updated: 2021-08-20 01:32:53

Airysh terbangun dengan mata yang masih sembab, gadis itu sempat mengerjapkan matanya beberapa kali karena terasa sakit. 

Airysh menatap cermin dan mendapati matanya bengkak karena menangis semalaman, beberapa saat kemudian ponsel nya berbunyi, suara pesan masuk yang sangat banyak membuat Airysh harus meraih ponselnya di atas kasur.

Banyak pesan yang masuk dari Camilla dan juga Reece.

"Mengapa Reece mengirim pesan?, tidak biasanya," gumam Airysh.

Camilla

Kamu tidak mengangkat telepon ku.

Apakah kamu baik-baik saja?

Apakah ayahmu memarahi mu?

Airysh kenapa tidak menjawab😭

Aku sangat khawatir.

Dan 5 panggilan tidak terjawab dari Camilla.

Airysh tersenyum, setidaknya ia harus bersyukur memiliki sahabat yang begitu menyayanginya, jika tidak ada sahabat nya, Airysh yakin tidak akan bisa hidup seperti ini. Ia pasti tidak akan punya teman.

Airysh membalas pesan Camilla.

Aku ketiduran, aku minta maaf.

Aku baik-baik saja, selalu seperti itu setiap hari.

Kita bertemu di kampus, aku mencintaimu 😘😝

Airysh tertawa membaca pesannya, ia benar-benar harus bersyukur mulai sekarang.

Reece

Good night baby.

Aku ingin menjemputmu besok.

Selamat pagi, aku akan menjemputmu.

Sontak Airysh terkejut membaca pesan terakhir Reece yang baru saja Reece kirimkan, ia bahkan baru bangun tidur, tidak peduli lagi dengan hal itu Airysh langsung berlari untuk pergi mandi, ia tidak punya banyak waktu lagi.

Secepat kilat Airysh mandi, ia langsung berganti pakaian, menyisir rambut dan memakai sedikit make up untuk menutupi matanya yang bengkak.

"Ini sedikit memalukan," ujarnya lalu berlari keluar kamarnya.

Airysh berjalan melalui tangga kemudian melihat ayah dan ibu tiri nya sarapan disana.

Namun Airysh tidak menyapa terlebih ikut sarapan, gadis itu memilih terus berjalan melewati mereka.

"Airysh!" 

Suara ayahnya terdengar memanggil nya, Airysh menghentikan langkahnya, lalu menoleh, melihat ayahnya yang menatapnya tajam.

"Cepat duduk!" Teriak ayahnya.

Airysh hanya menatap ayahnya, lalu tanpa mengikuti apa yang Rio katakan, gadis itu malah melanjutkan langkahnya, mengabaikan Rio.

"Sudahlah, aku yakin Airysh sedang dalam suasana hati yang buruk, kamu tidak perlu mengekangnya, biarkan dia sendiri," ujar Raquel, istrinya yang mencoba menenangkannya.

Sedangkan disisi lain, Airysh telah melihat Reece keluar dari mobil, pria itu sebenarnya berniat untuk masuk ke rumah Airysh, namun Airysh yang mengetahuinya langsung mendorong Reece untuk kembali masuk ke dalam mobilnya.

"Ada apa denganmu?" Tanya Reece heran terlebih Airysh yang tiba-tiba mendorongnya.

"Jangan menjemputku lagi, kecuali aku mengizinkan mu terlebih dulu," ujar Airysh ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil Reece.

"Mengapa?"

"Turuti saja," ujar Airysh.

Terkadang Airysh menjadi sangat sensitif, dia juga menjadi pendiam, terkadang bersikap sangat bodoh, atau bersikap paling gila di antara sahabat-sahabat nya.

Reece tampak mendegus, ia baru akan menyalakan mobilnya tapi pria itu menyadari satu hal.

"Ada apa dengan mata mu?" Tanya Reece.

Airysh lupa jika matanya bengkak, ia lupa untuk membawa kacamata.

Reece mendekatkan wajahnya, mengamati Airysh, lalu mencoba menyentuh mata gadis itu.

Airysh menahan tangan Reece di udara, 

"Jangan menyentuh ku," ujar Airysh singkat.

"Cepat pergi dari sini," ujar Airysh menyuruh Reece untuk segera menyalakan mobilnya.

***

Airysh POV.

Jam kuliahku selesai, hari ini aku harus pergi ke panti asuhan, aku memiliki janji dengan anak-anak.

Aku tidak lupa malam ini adalah ulang tahun Lily, tapi aku tidak bisa menemani nya sekarang karena aku memiliki janji dengan Allea, gadis kecil yang juga sedang berulang tahun. 

Lagipula aku sudah mengatakan kepada Lily akan datang nanti malam.

Aku ingin memberikan hadiah kecil kepada Allea.

Aku membelikan sebuah kue besar untuk acaranya di panti asuhan, lalu lilin dan beberapa buku cerita.

Aku ingat Allea pernah bilang jika ia ingin di beri hadiah sebuah buku cerita, untuk itulah aku ingin membelinya.

***

"welcome sister!!!" 

Beberapa anak di luar halaman langsung menyerbu Airysh yang baru saja keluar dari taksi, mereka berlari-lari untuk memeluk Airysh yang baru saja tiba.

Beberapa anak berteriak, "kak Airysh datang, kak Airysh datang," ujar anak-anak itu dengan gembira.

Mata gadis itu tampak berkaca-kaca, disinilah ia merasakan keluarga yang sesungguhnya, di tempat ini Airysh benar-benar merasakan kasih sayang yang begitu tulus dari anak-anak di panti asuhan.

Setelah memeluk anak-anak itu, Airysh yang membawa banyak barang di bantu oleh anak-anak untuk membawa barang itu masuk ke dalam panti.

Mereka sudah sangat kegirangan karena tahu jika kedatangan Airysh disana adalah untuk merayakan ulang tahu Allea.

Allea, gadis kecil berusia tujuh tahun itu tersenyum sambil menghampiri Airysh.

"Kami sangat merindukan kakak, kupikir kakak tidak akan datang," lirih Allea.

Airysh tersenyum, ia memang tidak mengunjungi tempat ini selama beberapa bulan karena ayahnya membatasi nya keluar, sangat sulit untuk pergi ke panti asuhan tanpa ayahnya tahu.

"Kakak pasti akan datang di hari ulang tahun Allea, kakak sudah berjanji waktu itu," ujar Airysh sambil memeluk gadis kecil itu.

"Allea ingat jika seseorang berjanji maka harus..."

"Ditepati, agar orang lain tidak merasa kecewa," sambung Allea mengucapkan kalimat yang dulu diajarkan oleh Airysh ketika di panti.

"Allea sangat pintar," puji Airysh.

"Sekarang ayo Allea bernyanyi bersama, kami semua akan merayakan ulang tahun Allea, semua orang akan berdoa untuk Allea, jadi, Allea juga harus berdoa agar apa yang Allea inginkan dan cita-cita kan terkabul oleh tuhan," ujar Airysh.

Gadis kecil itu mengangguk senang lalu bergabung dengan teman-teman nya.

Bibi Catarina tersenyum ketika melihat Airysh, pengurus panti itu juga sudah sangat dekat dengan Airysh, bahkan Airysh sudah menganggap nya seperti ibu.

Wanita paruh baya itu memeluk Airysh.

"Apa kabar? Kamu pasti sangat sibuk kuliah," sapa bibi catarina terlebih dahulu.

"Aku baik-baik saja bibi, aku menyempatkan waktu sekarang, ini tidak terlalu sibuk," jawab Airysh.

"Bagaimana kabar bibi?" Tanya Airysh

"Bibi juga baik-baik saja," jawab catarina sambil tersenyum.

Airysh begitu terkesan dengan catarina yang dengan sabar merawat anak-anak disini dengan baik.

"Kamu membawa semua ini?" Tanya bibi catarina.

Airysh mengangguk, "aku lama sekali tidak kesini bibi, aku sangat merindukan mereka, jadi aku membawa semua ini agar bisa melihat anak-anak berkumpul," ujar Airysh.

"Ini sangat banyak, kamu selalu membawakan semuanya untuk anak-anak, terimakasih Airysh," ucap Catarina.

"Tidak apa-apa bibi, hari ini adalah ulang tahun Allea, jadi aku berniat merayakan nya disini," ujar Airysh lagi.

Beberapa saat kemudian terdengar suara nyanyian riang anak-anak, Airysh merasakan kehangatan keluarga ini hingga membuatnya hampir menangis, lalu melihat Allea yang meniup lilin dan juga memotong kue, Airysh mengabadikannya dengan mengambil foto-foto mereka.

Suasana seketika menjadi sangat meriah dan ramai.

Anak-anak tampak senang berfoto.

Namun tanpa Airysh sadari, sejak tadi ada seseorang yang mengikutinya, seorang pria yang diam-diam menatap nya dari kejauhan, pria itu merasakan sesuatu yang berdebar ketika menatap Airysh.

Reece ...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • my asshole boyfriend   30. kau pacarku sungguhan

    "Semua ini?" Airysh mengerjap tidak percaya ketika Reece membukakan sebuah lemari lalu menunjukkan banyaknya pakaian wanita disana."Ya, kau harus memakainya," ucap Reece sambil mengambil satu mantel dari dalamnya."Tapi ini yang paling penting, kupastikan kamu tidak akan kedinginan lagi," ujar Reece kemudian.Airysh menatap Reece yang menyodorkan mantel tebal kepadanya."Jangan bilang banyak gadis yang tidur bersamamu dan kamu membeli pakaian ini untuk mereka yang menginap," tuduh Airysh yang tak yakin jika Reece membelikan semua itu untuknya.Reece menaikkan alisnya, mendengar Airysh mengatakan itu membuatnya naik darah."Hei... nona merylia, apa kau pikir aku murahan?""Apa kamu berpikir aku terbiasa tidur dengan para gadis??" tanya Reece dengan nada tinggi meskipun ekspresinya tidak ada kemarahan sedikitpun."Em, bukan itu maksutku," Airysh jadi merasa bersalah dan canggung, ia sungguh tidak berniat untuk menuduh Reece dengan jahatnya."Tuan A

  • my asshole boyfriend   29. melindungi orang yang kau sayangi

    Mata gadis itu terpejam, suhu tubuhnya sangat panas saat Reece menyentuh dahi gadis itu dan bibirnya bahkan terlihat membiru.Reece menatap gadis itu cemas, ia mengompres dahi gadis itu dan menyelimutinya dengan selimut tebal, penghangat ruangan juga telah bekerja dengan baik sehingga Reece berharap Airysh akan cepat tersadar."Seharusnya aku datang lebih cepat," Ucap reece menyalahkan dirinya sendiri.Reece tahu Airysh tidak bisa berlama-lama diluar saat musim dingin, Reece tahu jika Airysh tidak pernah bisa meminum es, ia tahu Airysh tidak bisa berenang dan trauma dengan segala sesuatu yang dingin, Reece tahu semua itu tanpa Airysh memberitahunya lebih dulu.Diam-diam ia juga mengikuti Airysh, mengamati gadis itu dari jauh, melihat cara gadis itu tersenyum dan tertawa.Tapi Reece tidak pernah melihat gadis itu menangis dihadapannya kecuali saat membela Lily.Airysh selalu ingin melindungi orang-orang yang dekat dengannya.Reece mengatupkan rahangnya, ia

  • my asshole boyfriend   28. menelusuri masa lalu

    Gadis dengan setelan mantel tebal itu dengan langkah tergesa memasuki sebuah rumah yang tengah ramai dengan suara anak-anak, baru saja ia membuka pintu suara riuh dengan sapaan dan kebahagiaan terucap dari mereka.Gadis itu sedikit membungkukkan tubuhnya untuk ikut menyapa mereka, dan juga sedikit senyuman yang membuat anak-anak itu melihat kebahagiaan nya."Apakah kau akan membacakan cerita untuk kami hari ini?" tanya salah satu dari mereka.gadis yang tak lain adalah Airysh itu tampak menggeleng pelan, ia menunjukkan ekspresi menyesalnya."Anak-anak maaf ya, kali ini ada yang harus aku selesaikan, em tapi, aku janji hari Minggu saat aku kesini, aku akan membawa kue cokelat dan buku cerita," ujar Airysh menyesal.Anak-anak tampak mengangguk, meskipun terlihat kecewa namun anak-anak itu tampak kembali semangat ketika Airysh mengatakan akan membawa kue dan buku cerita.Airysh tersenyum, lalu meneruskan langkah ke dalam untuk mencari seseorang.Gadis itu me

  • my asshole boyfriend   27. Bayangan masa lalu

    Tiga belas tahun lalu...Ruangan dengan bau obat-obatan itu langsung tercium ketika seorang gadis kecil baru saja membuka matanya, Ia terlihat bingung sambil mengedarkan pandangannya ke segala macam penjuru yang bisa di jangkau oleh penglihatannya.Perlahan ia ingin bangkit dari tempat ia berbaring, namun seorang lelaki dengan cepat menghampirinya, wajahnya terlihat panik."Airysh kau sudah sadar," Kalimat itu yang pertama kali di ucapkan oleh lelaki itu.gadis kecil itu tidak menjawab, namun orang-orang dengan seragam putih dengan langkah cepat menghampiri nya sebelum ia mampu mengucapkan sebuah kalimat.Mereka memeriksa keadaannya, lalu berjalan menuju lelaki yang tak lain adalah ayah gadis itu, yang saat ini juga terdapat satu perempuan disampingnya."Syukurlah Airysh Sudah sadar, namun ia mengalami amnesia, ini sedikit lebih parah namun ingatannya bisa kembali meskipun membutuhkan banyak waktu," seseorang dengan pakaian putih itu dengan samar-samar mengat

  • my asshole boyfriend   26. Sedikit harapan dari Bella

    "Jika kamu menghalangi rencanaku, maka aku tidak segan-segan untuk menghabisi nyawamu," Seorang perempuan cantik berusia tiga puluhan itu menempelkan sebuah pisau di leher seorang wanita tua yang tampak pucat pasi.Ucapan yang terdengar seperti ancaman itu mempu membuat seorang wanita tua tidak berkutik sedikit pun.Tanpa mereka sadari seorang gadis kecil berusia sembilan tahun mendengar apa yang di ucapkan oleh wanita itu.Mata bulatnya menatap seorang wanita yang masih meletakkan pisau di leher wanita tua itu."Aunty, mengapa kau meletakkan pisau dileher bibi?" ***Airysh terbangun, tiba-tiba ia merasa pusing, apa yang baru saja ia alami adalah mimpi, ia bahkan tidak melihat mimpinya dengan jelas.Gadis itu perlahan bangkit dari tempat tidurnya, lalu mengambil segelas air putih yang tersedia di dalam kamarnya.Ia bahkan tidak mengerti mengapa kepalanya tiba-tiba terasa pusing.sambil memijit pelan kepalanya, Airysh kembali memikirkan mimpinya y

  • my asshole boyfriend   25. Jangan bersikap seolah-olah aku milikmu

    Satu tahun lalu.."lihat!! ini sangat romantis," teriak Emilly heboh ketika mendapati salah satu lukisan yang terpajang disana.Airysh menoleh, menatap Emilly yang kemudian mengambil ponselnya untuk memotret karya lukisan tersebut."Ini tidak boleh di foto," peringat Camilla yang juga ada disana."Apa? dimana peraturannya?" gerutu Emilly yang pada akhirnya kembali meletakkan ponsel kedalam tasnya.Airysh mendekati lukisan tersebut, matanya menyapu seluruh detail yang ada didalamnya."Wahh, ini sangat menakjubkan," pujinya kemudian."Sayang sekali aku tidak bisa mengambil foto, tapi aku akan ambil diam-diam," ujar Emilly dengan sangat percaya diri.Camilla mendesis, "Kau akan mendapatkan Masalah," peringatnya lagi.Emilly mendegus kesal, "Oke tidak jadi," ucapnya putus asa.Airysh masih mengagumi lukisan tersebut, "Ini lebih cocok dinamai Romeo dan Juliet," ucap Airysh asal-asalan memberi nama lukisan tersebut."Tapi mereka tidak melak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status