結婚式のリハーサル中、婚約者の同僚が突然乱入し、会場の装飾をめちゃくちゃに壊した。 「小島涼は私と結婚するって言ったのよ!お前なんか何様なの!」 彼女は私の2億円相当のウェディングドレスを奪い取ったが、太りすぎて頭すら通らない様子だった。 私は冷笑して言った。「もしかして、あの大きめサイズのドレスすら入らないの?」 遠藤あおいは顔を真っ赤にして怒り、無理やりドレスに体をねじ込んだ。その瞬間、彼女の腰と背中の部分に無残なほど大きな裂け目がいくつもできた。 それでも彼女は得意げに笑って言った。「ドレスを破っちゃって何よ?涼は私を愛してるんだから、新しいドレスを買ってくれるわ!」 そして結婚式が始まると、遠藤は驚愕して立ち尽くした。 目の前に現れた新郎は小島涼ではなく、彼女と小島涼の会社の社長だったのだ。 だって、これが私の結婚式だなんて、一度も言ったことはなかったのだから。
View More"Setelah dilakukan pemeriksaan, bayi ibu mengalami kesulitan bernafas karena penyakit jantung bocor bawaan yang dideritanya sejak lahir. Saya sarankan agar anak ibu segera dioperasi." Ucapan dokter itu membuat Nawang hanya bisa meneguk ludah sendiri. Satu yang membuat kepalanya hampir pecah. Darimana dia bisa mendapatkan uang untuk biaya operasi?
"Kira-kira berapa biaya operasinya, Dok?" tanya Nawang dengan sudut mata yang mulai basah.
"Mungkin sekitar dua ratus sampai lima ratus juta. Untuk rinciannya, ibu bisa tanya ke bagian resepsionis," jelas dokter itu lagi. Sedangkan Nawang hanya bisa menghela nafas panjang.
"Maaf, Bu, apa ibu punya BPJS?" Dokter tersebut mencoba memberikan solusi.
Nawang menggeleng pelan, "Nggak punya, Dok."
"Wah ... sayang sekali, Bu. Padahal jika ibu punya, itu bisa sedikit meringankan biaya operasi. Setidaknya mungkin bisa diusahakan untuk dicover separuhnya. Suami ibu kemana? Mungkin bisa dibicarakan dengan suami lagi soal saran saya ini."
Nawang merasa kedua pipinya mulai basah, "Suami saya sudah meninggal karena kecelekaan, Dok."
Satu bulan yang lalu dia baru saja berduka. Suami yang menjadi tulang punggung keluarga meninggal akibat kecelakaan tragis saat bekerja. Dia bekerja sebagai seorang ojek online. Entah karena mengantuk atau kelelahan, motor yang dia kendarai masuk ke kolong kontainer. Separuh badan lelaki itu pun hancur. Nawang bahkan langsung jatuh pingsan setelah mendatangi tempat kejadian.
Padahal mereka baru saja dikaruniai seorang anak. Bahkan anak mereka baru saja genap berusia satu bulan. Belum puas menimang anaknya, naas, lelaki itu harus meregang nyawa di tengah mengupayakan nafkah untuk keluarganya.
"Oh ... maaf, Bu. Saya tidak tahu." Raut wajah sang dokter berubah dipenuhi rasa bersalah.
"Nggak apa-apa, Dok. Kalau begitu saya permisi keluar dulu. Saya akan usahakan dapat uang secepatnya agar anak saya bisa cepat ditangani."
Nawang duduk lemas di lantai rumah sakit setelah keluar dari ruangan dokter. Sembari menatap handphone yang layarnya sudah retak di beberapa bagian, otaknya berpikir keras. Jangankan untuk biaya operasi yang jumlahnya ratusan juta, untuk membeli handphone baru yang sederhana saja dia tidak mampu. Handphone keluaran lama dalam genggamannya itu akan dia pertahankan selama masih bisa berfungsi.
"Aku harus nyari uang dimana untuk biaya operasi anakku?" Nawang mengulang kalimat itu di dalam kepala. Lambat laun, kepalanya semakin terasa berat.
Sejak pagi, perutnya belum terisi makanan. Lalu bunyi keroncongan pun terdengar. Nawang hanya bisa mengusap perutnya pelan. Dia merogoh saku. Hanya tersisa uang dua ribu rupiah saja di dalamnya.
"Bahkan nasi bungkus pun harganya masih lima ribu. Dua ribu cuma dapat apa?" Nawang menyapu wajahnya dengan telapak tangan yang kosong. Lagi-lagi dia harus menahan lapar.
Saat Nawang tengah dalam keputus-asaan, dua orang perawat melewatinya. Mereka berjalan sambil berbicara pelan. Namun telinga Nawang berhasil mendengar obrolan mereka.
"Eh ... kamu tahu nggak kalau istri direktur rumah sakit baru saja meninggal?" ucap perawat bertubuh gembul sambil sibuk mengunyah kue basah di mulutnya.
"Tahu sih. Terus gimana dengan anaknya ya? Perasaan dia baru saja melahirkan anak prematur," sambung perempuan bertubuh tinggi langsing di sampingnya.
"Nah ... itu yang lagi heboh. Masak kamu nggak denger kabar sama sekali?"
"Apaan? Kepo nih!"
"Si pak direktur lagi buka lowongan buat jadi ibu susu anaknya. Bayi prematur kan butuh ASI. Gimana? Kamu tertarik?" ucapnya sembari mengangkat sebelah alisnya.
"Gila kamu! Aku nikah aja belum gimana mau jadi ibu susu. Ngerasain hamil aja belum pernah."
Seketika Nawang bangkit berdiri. Dia merasa mendapatkan jalan keluar dari masalahnya. Lekas dia berlari mengejar dua perawat itu. Kebetulan mereka berjalan belum terlalu jauh.
"Mbak ... mbak perawat ... tunggu!" Nawang mencoba memanggil dua perawat tersebut.
Merasa ada yang memanggil, mereka pun menghentikan langkah dan menoleh ke belakang.
"Ibu manggil kita?" tanya perawat gendut tersebut.
"Iya. Maaf saya mau bertanya sama kalian. Tadi saya dengar ada yang lagi nyari ibu susu. Boleh saya minta kontaknya?" tanya Nawang dengan tatapan penuh harapan. Lalu anggukan dua perawat tersebut terasa bagai oase yang menyejukkan baginya.
***
Mata Nawang menatap takjub bangunan rumah mewah bernuansa putih di hadapannya. Rumah dua lantai itu berdiri megah, berada di tengah kawasan elit orang-orang berduit. Nawang mendekatkan diri ke depan pagar. Dari luar dia bisa melihat halaman depan yang begitu luas. Beberapa karangan bunga berisi ucapan bela sungkawa atas kepergian sang istri masih tertata rapi.
"Maaf, Mbak, nyari siapa?" tanya seorang security setelah membukakan pagar.
"Saya dengar disini lagi buka lowongan, Pak. Tuan rumah butuh ibu susu untuk anaknya. Apa lowongannya masih ada? Saya mau melamarnya."
Security itu menatap Nawang dari atas ke bawah. Dia agak heran melihat perempuan polos tersebut. Tak ada make up yang menyapu wajahnya. Bahkan baju yang dia kenakan pun terlihat kusut dengan beberapa bagian yang dijahit seadannya demi menutup bagian yang sobek.
Dia datang hanya mengenakan sendal jepit yang permukannya sudah menipis. Tertusuk duri kecil saja pasti akan langsung melukai kakinya. Keadaannya memprihatinkan. Tapi dia tak pernah mempedulikan diri sendiri. Yang ada di pikiran dia saat ini adalah bagaimana caranya mendapatkan uang yang banyak dalam waktu yang singkat.
"Masih, Mbak. Mari saya antar bertemu tuan rumah."
Nawang segera berjalan mengekor security tersebut dengan langkah hati-hati. Sedangkan matanya tidak berhenti memperhatikan sekeliling.
Keduanya sampai di depan pintu. Security tersebut menyuruh Nawang menunggu sebentar sementara security itu memanggil majikannya. Tak lama kemudian seorang pria tampan keluar dari dalam rumah.
Seketika kaki Nawang serasa membeku. Lidahnya terasa kelu. Dia sampai tak bisa berkata-kata. Begitu juga dengan pria tersebut. Tak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan perempuan itu dalam situasi seperti ini.
"Nawang!"
"Marsel!"
Keduanya saling menyebut nama lawan bicaranya. Sedangkan security itu hanya terpaku dengan mulut melongo.
"Lho, bapak kenal dengan perempuan ini?" dia tampak tak percaya.
Bukan hanya sekedar saling kenal. Nawang adalah perempuan yang dulu pernah menolak lamaran Marsel. Merasa pernah dipatahkan hatinya, rasanya enggan sekali Marsel melihat kembali wajah itu. Dulu Nawang adalah pujaan hatinya. Tapi sekarang dia tak lebih dari sekedar pemberi luka.
"Aku ingin melamar pekerjaan menjadi ibu susu untuk anakmu," Nawang akhirnya mengatakan tujuannya.
Marsel semakin bimbang. Haruskah dia menerima Nawang sebagai ibu susu untuk anaknya? Sedangkan luka lama yang ditorehkan oleh Nawang masih terasa menyakitkan sampai sekarang.
***
「7年?」社長夫人が渡辺の耳をつまみながら言った。「お前、この7年間恋してたのにずっと私に隠してたのか?」渡辺は耳を押さえて痛がりながら叫んだ。「ああ、でもその後ちゃんと話したじゃん!」渡辺夫人はさらに一発平手打ちを食らわせた。「お前が話した時には、もうあのクズ男と付き合ってたんだぞ!どうやって助ければいいのさ!」どうりで社長夫人が小島に対して厳しかったわけだ。渡辺が私を好きだと知っていたのだ。二人のじゃれ合う姿を見て、私の心がほっこりした。退院後、私はデザイナーに転職し、渡辺は姉に連れられて渡辺家の会社を継ぐことになった。小島は会社を解雇された後、まともな仕事が見つからず、借金返済のためにあちこちでアルバイトをするしかなかった。私は小島涼を連絡先からとっくに削除していたが、彼はまるで厄介な存在のように、私がどこに行こうと追いかけてきた。「理佐、本当に俺が悪かった。あの再開発補償金に惑わされただけなんだ!許してくれ!」「俺はあいつに本気で気持ちなんかない、ただ金が欲しかっただけだ!でも理佐は違う、俺は本当に理佐を愛してるんだ、理佐!」「君のために心を入れ替えてやり直したいんだ。もう一度やり直そう、いいだろ?」その後、彼が煩わしくなり、私は引っ越して渡辺の家に住むことにした。小島が来なかったわけではないが、顔を出すたびに渡辺に追いかけられて殴られていた。数回後、小島は渡辺の家の近くに現れることを恐れ、会社で私を待ち伏せるしかなくなった。突然何かを悟ったようで、かき集めた金で小さな指輪を買った。「理佐、俺と結婚してくれ!」小島は毎日、私の通勤路で座り込み、毎日プロポーズしてきた。私は少し感慨深かった。もし以前だったら、小島からのプロポーズに興奮して眠れなかっただろうに。でも今は、ただ吐き気を催すだけだ。どうして男って、失ってから初めて本気で人を大切にしようとするんだろう?その後、渡辺が本気で嫉妬し始め、毎日私の通勤を送迎するようになった。ある日、小島が酔っ払って渡辺の車の前に立ちふさがり、私に尋ねた。「理佐、俺はできることは全部やった、プロポーズだってした。どうすれば俺を許してくれる?」私は皮肉たっぷりに答えた。「まず、うちの旦那に借りてる1,900万円を返してからにしなよ」
小島がまだ起き上がる間もなく、遠藤はようやく隅にいる私を見つけた。彼女は興奮して社長夫人に向かって指を指しながら言った。「この女よ!私を陥れたのはこいつ!スカート代はこいつに払わせるべき!」そう言うと、彼女は自分の体裁も顧みず、手を振り回しながらステージを降りて私に向かって突進してきた。「この恥知らずな浮気女!わざとでしょ!涼と私を笑いものにするためにわざとやったんでしょ!ぶっ殺してやる!」彼女がそう叫ぶや否や、渡辺は左右に素早く動き、一方で拳を振り上げて小島に一発して、もう一方で勢いよく足を振り上げて遠藤の顔面を蹴りつけた。遠藤の応急処置を施したばかりの整形鼻は完全にずれ、シリコンのインプラントが鼻先から飛び出し、黄色がかった脂肪と混ざり合い、見るも無惨な状態になった。遠藤はまだ自分のシリコンが剥き出しになっていることに気付かず、驚愕の表情で渡辺を見つめた。「私を殴ったの?女を殴るなんて?」渡辺はさらに一発、遠藤の腹に蹴りを入れた。「女を殴って何が悪い?理佐をいじめたんだから、俺が理佐の代わりにやり返して何が問題だ?」問題なし!社長夫人も興奮気味に駆け寄り、「弟よ!頑張って!」「手加減するなよ!こいつら、もう昼間にウチをクビになったんだから、思いっきりやって!労災にはならないから安心して!」渡辺は拳を振り上げながら言った。「先に言ってよ、姉さん!」遠藤が呼んだ数人の親戚が仲裁に入ろうとしたが、事情を聞いて面倒に巻き込まれるのを恐れ、こっそりと裏口から立ち去った。一方、他の招待客たちはみな社長夫人と渡辺の親戚だったため、遠藤を助ける者などいるはずがなかった。遠藤の顔が血まみれで、どこが鼻かも分からなくなるまで渡辺は殴り続けた。そしてようやく手を振り、二人を入口に放り出した。「これ以上殴らないのは、お前が死んだらお金を回収できなくなるからだ!ゆっくり返済してもらうぞ。老後にぽっくりいくんじゃないぞ!」社長夫婦の結婚式が終わった後、私は1か月の休暇を取り、入院して治療に専念した。幸いなことに、手の傷は神経をすべて避けており、醜い傷跡が残っただけで、後遺症はなかった。渡辺は会社を売却し、私の入院生活に専念することにした。彼の情報から、遠藤が他人の財産を損壊し、殺人未遂の罪で数年の実刑判決を受けたこ
最初に気付いたのは小島だった。以前私が彼に話していたサプライズと、社長夫婦の予定を思い出し、ここが本来は社長の結婚式会場だと推測したのだ。「新婦さん、あなたはこの新郎と結婚することを誓いますか?健康であれ病気であれ……」「誓います!誓います!」「新郎さん、あなたは新婦さんと結婚することを誓いますか?健康であれ……」「新郎さん?」小島はその場で固まり、ステージ裏を恐怖の表情で見つめていた。それを見た遠藤は我慢できなくなった。「涼、どういうつもり?私に恥をかかせる気?何を見ているのよ!」遠藤は文句を言いながらステージ裏を振り返り、そこに立つ社長夫婦の姿を見た。この時、社長夫婦は新しい予備の礼服に着替え、優雅に腕を組んでステージ裏から冷たい視線を二人に送っていた。遠藤はまだ状況の深刻さに気づかず、陽気に手を振りながら言った。「あら、社長さんたちも今日結婚するんですか?一緒にやりましょう!」社長夫人は彼女を無視し、遠藤が着ているボロボロのドレスを一瞥した。「遠藤、あんたが壊したこのドレスは2億円の価値があるのよ。どちらが弁償するのかしら?」会場は突然静まり返った。遠藤はようやく自分が大きな問題を起こしたことに気づき、反射的にドレスを手で押さえた。「違います、社長夫人様!このドレスがあなたのものだとは知りませんでした!このドレスは最低な女が私にくれたものです!ずっと小島を誘惑していたその女ですから、彼女に聞いてください……」言い終わらないうちに、大柄な男がドアを蹴り開けて中に入ってきた。遠藤あおいと小島が同時に驚きの声を上げた。「佐藤?」佐藤は、小島の友人であり、遠藤に長年片思いをしていた人物だ。3年前、小島に頼んで遠藤を会社に紹介してもらったのも彼だった。私は午後ずっと電話帳を探して佐藤の連絡先を見つけ、丁寧に彼を二人の結婚式に招待したのだ。遠藤は佐藤が現れたのを見て、反射的に小島の手を放し、手をこすりながら佐藤に説明しようとした。佐藤は遠藤あおいを一切無視し、そのまま一直線に小島へ向かい、飛び蹴りで小島をステージから蹴り落とした。「お前、男のくせに、俺の女を奪おうとするなんてどういうことだ?俺が優しくしてるのをいい気にしやがって!」小島は恥をかかされ、拳を振り上げて佐藤と取っ組み合いに
警察署で怪我の診断書を書いてもらい、包帯を巻き終え、さらに映像をすべてコピーして提出した頃、渡辺裕が道具を持って私を迎えに来てくれた。渡辺は私の結婚式企画会社の社長であり、今日一番の被害者でもある。彼は私の全身の傷を見るや否や、ほとんど迷わず、ホテルで喧嘩しに行く気満々だった。私は急いで彼を止め、「悪い奴には天罰が下るものよ」と言った。だが渡辺は珍しくやさぐれた態度を見せ、「天なんて信じるか、あんたを傷つけるやつは俺が直接叩きのめしてやる」と吐き捨てた。彼が私に特別な感情を抱いていることはずっと分かっていたが、小島の存在のせいで私はずっと知らないふりをしていた。今、小島の本性を見極めた私は、小島が渡辺に勝るところなど何一つないと気づき、どうして以前あんな目が眩んだ状態であいつに尽くしていたのか信じられなくなった。渡辺は噂によると裕福な家の御曹司で、姉が彼のビジネススキルを磨くために独立して起業させたという。ところが、結婚式企画という分野で街中の市場を独占してしまった。渡辺が気を利かせて水を渡したり、椅子を拭いたりしてくれる姿を見て、私は彼の好意を断るのをやめ、渡された水を受け取った。夜8時、次々と来客が会場に到着し始めた。私と渡辺もマスクをつけて隅に座り、ショーの始まりを待つことにした。私が横断幕をかけるよう誰にも頼まなかったせいで、遠藤と小島は、これが私が結婚を迫るためだけに用意したものだと思い込んでいて、今日の主役がそもそも自分たちではないことに全く気付いていなかった。遠藤は本当にあのウェディングドレスが気に入ったらしく、簡単に補修させた後、また身にまとっていた。ステージ上の乱雑な装飾はすでに彼らが片付けさせたが、殴られて歪んだ金色の龍の装飾が両脇に滑稽に飾られたままだった。来客たちはひそひそ話し合い、ステージ上の二人が一体何者なのか分からない様子だった。渡辺も耳元で嘆き悲しみ、「俺の店の宝物が!あのデブに壊されちまった!絶対に弁償させてやる!」と言った。突然、私のスマホにいくつものメッセージが届いた。送り主は小島だった。「理佐ちゃん、怪我は良くなった?病院でおとなしく休んでてね、仕事が終わったらすぐに行くから!」「そうそう、あの遠藤のことだけど、嫁さん本気にしちゃだめだよ!あのデブ、ず
小島は眉をひそめて近づきながら言った。「誰だよ、こんな昼間からここに寝転がって……」彼が私の目の前まで来ると、ようやく鼻や顔が腫れ上がっている女が私であることに気づいた。小島はすぐに焦り始めた。「理佐、何でここにいるんだ?一体何があったんだ?誰がこんなひどい目に遭わせたんだ?」そう言いながら、小島は何かに気づいたようで、顔に動揺を浮かべた。「理佐、聞いてくれ、俺は……」後ろにいた遠藤がそれを見て、声が一気に冷たくなった。「涼、私の目の前で他の女を抱きしめるつもりなの?」その言葉を聞いて小島はビクッと震え、ようやく我に返ったような顔をして、私を複雑な目で見た。彼は唇を噛みながらしばらく悩んだ後、再び冷たい口調で私に問いかけた。「また何かやらかしたのか?どうしてこんなことになってるんだ?あおいをいじめたのはお前か?」遠藤は冷笑して言った。「このクソ女はお前にプロポーズさせようとしてたのよ。私が先にお前のスマホで彼女のメッセージを見つけなかったら、今頃お前はもう騙されてプロポーズしてるわよ」私は思い出した。今朝、会場を装飾している時、小島に写真を撮って送ったことを。添えた言葉は、「今夜迎えに来るのを忘れないでね」だった。それにホテルの位置情報を付け加えて。どうりでこのメッセージにはずっと返信がなかったわけだ。先に遠藤が見て削除したのだ。小島はその言葉を聞いて、顔が目に見えて曇った。「小林、お前こんなこと何度も繰り返して面白いのか?一日中俺に結婚をほのめかしたり、皮肉を言ったりしてさ」「今度は直接会場を飾って結婚を迫るなんてな?」小島はメッセージを見ていないため、今日が他人の結婚式であることを知らず、遠藤の言う通り、私が彼にプロポーズするために会場を準備したのだと思っているようだ。小島の目にはもはや動揺はなく、ただ冷たい視線だけがあった。「もう諦めろ。いくらプロポーズしてきても、俺はお前とは結婚しない」全身が痛む中でさえ、小島の最後の言葉を聞いた瞬間、私はまるで氷の穴に投げ込まれたようで、痛みを一瞬で忘れてしまった。もう諦めろ。俺はお前とは結婚しない。かつて私は本当に小島涼を愛していて、彼と結婚したくて焦っていた。もうすぐ30歳になるというのに、彼は周りの友人や家族から嫁き遅れと嘲笑され
「あげるかどうかは、あんたがこれを着られるかどうか次第ですね」「遠藤さん、このドレスは店で一番大きいサイズですけど、この体型だと恐らく無理でしょうね。あげたところで役に立たないなんて、本当に残念だ!」遠藤は信じられないという表情で振り返り、顔が腫れてボロボロの私がなおも彼女を侮辱するような言葉を吐くことに驚いた。しばらくして、遠藤は震える指で私を指し、歪んだ口元で頷きながら「いいわ、いいわ、待ってなさい」と言った。そう言うと、彼女は本当に上着を脱ぎ捨て、急いでウェディングドレスに着替え始めた。そばにいた二人の女がすぐに駆け寄り、力を込めてドレスを引き伸ばし、ようやく遠藤を中に押し込んだ。しかし、ウェディングドレスは明らかに変形して膨らみ、高級なシルクは伸縮性はあるものの脆く、軽く引っ張るだけで糸が裂ける音が聞こえた。遠藤はそれに全く気付かず、スマホで自分の姿を撮りながら満足げに体をひねっていた。「本当に似合うわね。今日にしちゃおうかしら、涼ちゃんにプロポーズして、どうせ涼ちゃんは必ず私と結婚すると同意するんだから」周りの人たちもすぐに同調した。「そうそう、無理やり結婚を迫る人もいるけど、あおいがウェディングドレスを着るとサプライズになるわ!涼は絶対に……」言い終わらないうちに、布が裂ける音が響き、全員が即座に口をつぐんだ。ウェディングドレスのウエスト部分が無理やり裂け、裂け目はウエストから背中まで大きく広がっていた。遠藤の脂肪がウェディングドレスから押し出されるように飛び出し、その姿は滑稽で笑えるものだった。彼女は悲鳴を上げながら手で大事な部分を隠し、見ないでと叫んだ。私はそれをこらえきれず、思わず吹き出してしまった。その笑い声が、ウェディングドレスからなんとか抜け出した遠藤を完全に逆上させた。彼女は自分のぶかぶかのシャツに着替え、ボタンを留める間もなく狂ったように私に飛びかかってきた。「何を笑っているの?誰にも相手にされない愛人のくせに、何で私を笑えるわけ!」「今日はお前をぶっ殺さないと、私の名前を捨ててやる!」そう言うと、彼女はどこからか大きなハサミを持ち上げ、私の首に向かって刺そうとした。もみ合っているとき、私の耳に聞き慣れた声が飛び込んできた。「何をやっているんだ!」周囲
Comments