Lahat ng Kabanata ng My Girl is mine: Kabanata 11 - Kabanata 20
58 Kabanata
Bapak Pake Lip Balm?
Sampai di rumah, aku berjalan menuju dapur lalu meletakkan madu pesanan mama di dalam kabinetnya dan masuk ke dalam kamar."Maaf, ya. Saya pulang telat, tadi habis ke rumah Ibu," ucapku pada Adnan yang duduk di bibir ranjang. Mungkin dia menunggu kedatanganku."Aku juga minta izin untuk renovasi rumahnya terus kasih uang," sambungku sambil mendudukkan tubuhku di sampingnya."Makasih ya, udah mau rubah kehidupan gue." Adnan membuka suaranya. Aku mengganggukkan kepala sambil tersenyum lembut padanya."Saya mandi dulu." Aku berjalan menuju lemari untuk mengambil baju ganti lalu masuk ke dalam kamar mandi.Setelahnya, kami melaksanakan salat magrib lalu makan malam. Aku membicarakan perihal untuk mengisi rumah baru yang akan kutempatkan bersama Adnan. Hanya berdua, lalu perihal renovasi rumah untuk sesegera mungkin.Papa mendukung niat baikku, aku tersenyum bahagia bisa menolong keluarga istriku. Malam ini,
Magbasa pa
Aurat, Sayang
"Kita ke rumah kamu sekarang."Adnan menoleh ke arahku yang sedang memeluk dirinya. Pagi ini, udaranya sangat dingin karena hujan semalam cukup lama."Oke." Adnan berlari masuk ke dalam rumah, mungkin bersiap-siap. Aku merengangkan otot-ototku yang kaku sehabis tidur lalu masuk ke dalam kamar.****Aku mendengar suara shower di kamar mandi, lalu membuka almari untuk memasang jaket parasut, ponsel dan headset dan  lari pagi. Sudah lama aku tidak melakukan kegiatan ini.50 menit kemudian, aku selesai lari dan berjalan santai menuju rumah.Ping!Ponselku berbunyi lalu melihat pesan masuk dari Jaya bahwa ia sudah mendapatkan beberapa tukang untuk merenovasi rumah ibu Adnan."Assalamualaikum," ucapku berjalan masuk ke dalam rumah sambil menatap ponsel."Astaga, Kakak. Kami dari tadi udah nunggu. Cepatan mandi!" teriak Cinta padaku.Puk!
Magbasa pa
Masa Lalu dan Sebuah Pijatan
"Dulu, saya beragama kristen. Tapi, semenjak saya di Indonesia, saya mualaf dan dulu saya juga berpacaran. Orang Korea juga, setelah pindah ke Indonesia, wanita itu memutuskan hubungan kami sepihak. Mulai dari sanalah saya tidak mau berpacaran. Jadi, saya menikahkan kamu." Aku menatap Adnan yang sedari tadi mencuri pandang padaku."Apa dia cantik?""Iya. Putih, tinggi, tapi sayang, dia menjadi jalang di Korea. Gak tahu kalo di sini," ujarku."Itu kriteriamu?"Aku menoleh ke arah Adnan dengan kata 'mu' yang ia lontarkan padaku."Iya.""Kenapa memilihku?"Jujur, ada perasaan senang di sana, Adnan sudah mengganti kata 'lo-gue' menjadi kata 'aku-kamu'."Dia itu gak bisa membuat jantung saya berdetak tidak normal bila berdekatan dengannya. Tapi, kamu." Aku menatapnya tajam seolah memenjarakan bola mata indahnya tepat di bola mata legamku."Ah, kita pulang sekarang." Adnan membalikkan tub
Magbasa pa
Saya Suamimu
Pagi ini, aku melaksanakan rutinitas sebelum berangkat ke kantor.Cinta tidak masuk kelas karena dosennya sedang berhalangan untuk hadir."Saya pergi dulu, ya."Aku mengecup keningnya saat kami berdiri di teras rumah. Aku melihat ekspresi Adnan yang kaku, membuatku gemas seraya mengacak-acak surainya."Masuk, gih. Jangan tinggalin rumah."Aku memberikan pesan padanya lalu melihat pintu rumah itu tertutup rapat dan pergi menuju kantor menggunakan mobilku.***Di perjalanan, aku menginformasikan pada orang yang mengerjakan rumah Ibu untuk segera bergerak cepat karena sebentar lagi aku akan mengisi rumahnya.Sampai di parkiran kantor, aku memakai jas seraya berjalan masuk ke dalam lobi menuju ruanganku. Ada 3 tumpuk berkas di sana."Bakalan lembur nih," gumamku seraya menaikkan suhu ruangan menggunakan remote control di meja kerja.Tok ... tok ... tok ...."Masuk!" teriakku sembari menekan tombo
Magbasa pa
Bernapas, dong.
PoV AuthorAdnan terlihat gelisah karena Reyndad belum juga turun untuk makan malam bersama, padahal mereka sudah menunggu kedatangannya dari tadi."Nan, coba susul suami kamu ke kamar," ucap Fina. Adnan beranjak dari kursinya lalu berjalan menuju kamar. Terlihat seorang pria berbaring di ranjang memunggunyinya.Ia berjalan mendekatinya lalu melihat mata pria itu sudah tertutup rapat dengan wajahnya yang letihnya. 'Jangan kubangunkan,' batin Adnan lalu meninggalkannya di kamar."Sudah tidur, Bu. Kita makan malam saja," ujar Adnan lalu mereka memulai makan malam bersama tanpa Reyndad.***Setelah selesai, Adnan langsung menuju kamarnya lalu berbaring menghadap sang suami.Tangannya terulur menyentuh wajah tampannya, wajahnya semakin tampan karena ada tahi lalat di bawah mata sebelah kanannya, bibirnya yang merah sedikit terbuka, bulu mata serta alisnya yang tebal, wajahnya yang berkilau dan mulus, hidungnya yang mancung.
Magbasa pa
Bisa Dilepaskan? Aku Mau Keluar
Setelah selesai berkebun, Adnan dan Silvia masuk ke dalam rumah, sementara Fina membantu Bi Minah di dapur.Keadaan tangan Silvia dan Adnan dipenuhi dengan tanah hitam yang mereka gunakan untuk menanam beberapa bunga.Mereka membersihkannya di wastafel dapur, lalu Adnan berpamitan untuk ke kamar.Sampai di kamar, Adnan membersihkan tubuhnya lalu melaksanakan salat dzuhur lalu tidur siang di atas ranjang.Silvia membuka pintu kamar sang menantu lalu melihat pendingin ruangannya tidak ia hidupkan.Mungkin dia tidak tahu, atau Reyn tidak memberitahunya, pikir Silvia. Ia masuk secara perlahan lalu menghidupkan pendingin ruangan dan keluar dari kamar.Adnan tidak mengetahui hal tersebut karena tubuhnya sudah lelah.****Pukul 17.05 WIB, Reyndad pulang dari kantor dan mendapati seorang gadis yang sudah berbaring di ranjang dalam keadaan seprai  selimut dan bantal yang berantakan.Posisi
Magbasa pa
Cukup Ini Saja
Reyndad mengembuskan napasnya lalu mengambil posisi memunggungi sang istri.Ia menutup matanya untuk menghilangkan pikiran negatif tentang Adnan pada dirinya lalu mulai terlelap.****Pagi ini, Reyndad tak mendapati Adnan di ranjang. Ia keluar kamar menuju dapur dan hasilnya nihil.Ia membuka pintu belakang dan pintu depan juga tak ada. Orang di rumah tidak ada.Ia kembali berjalan ke kamar, matanya tertuju  pada ponselnya yang menyala di samping ponsel Adnan.Ada sebuah pesan dari Seok.[Papa berangkat hari ini, ya. Banyak banget rapat yang tertunda di sana.]"Tapi, Adnan di mana sekarang," geramnya seraya meletakkan ponsel itu dengan melemparnya ke nakas.Ting!Reyndad kembali mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel itu.[Kaka
Magbasa pa
Pudding Buahnya Habis
 ****Pukul 04.52 WIB, Reyndad bangun lebih dulu. Ia membersihkan wajah lalu mengambil air wudu dan membangunkan Adnan yang masih menyusul alam mimpinya."Bangun, sayang. Udah subuh." Reyndad mengguncang tubuhnya yang memakai baju tidur lengan panjang berwarna hitam. "Hm." Hanya itu yang keluar dari mulutnya sebagai jawaban, tetapi kelopak matanya tak memberi tanda-tanda bahwa matanya akan terbuka. Perlahan-lahan, Reyndad mengangkat tubuh Adnan lalu mereka masuk ke dalam kamar mandi. Reyndad menghidupkan kran air di wastafel, tapi ia lebih dulu menyumbat wastafel tersebut. Reyndad memegang pergelangan kaki Adnan yang dibaluti celana tidur lalu membasahi tumitnya sehingga sang empu terbangun dan memegang kepalanya yang terasa sakit. Adnan menatap Reyndad sedikit lama, ketampanan Reyndad bertambah apalagi wa
Magbasa pa
Harta dan Ketampanan
 Reyndad menatap dalam ke manik hazel milik Adnan. Reyndad melihat Adnan lima kali lebih cantik malam ini, sampai makan malam selesai Adnan membiarkan surai hitam curlynya tergerai cantik."Kita ke belakang, yuk. Lihat bintang malam ini," ajaknya. Sementara Adnan melongo dan membiarkan tangan serta tubuhnya ditarik lembut oleh Reyndad.Sampai di belakang, Reyndad dan Adnan duduk di kursi besi berwarna putih. Mereka menatap ke atas menatap langit dan bulan purnama yang bersinar terang malam ini.Reyndad melirik ke arah Adnan, ia melihat wajah putih mulusnya memantulkan cahaya dari bulan purnama malam ini ditambah lagi Adnan memejamkan mata untuk menghirup angin malam yang dingin nan segar."Kalau kita honeymoon ke Seoul, pasti lebih romantis," gumam Reyndad yang dapat didengar oleh Adnan."Kamu tahu, di Seoul itu udaranya dingin, tapi ada waktu-waktu tertentu udara terasa panas. Jadi, jangan her
Magbasa pa
Kak Rey
#Gadis_Itu_Milikku27Sampai di rumah, Adnan dan Reyndad berjalan masuk ke dalam rumah sambil menenteng plastik bening tersebut. Mereka terkejut dengan kedatangan Silvia yang sudah berada di dapur. Ia sedang menumis sayur kangkung  di teflon."Kapan pulang, Ma?"Silvia menoleh ke belakang mendapati Adnan dan Reyndad berjalan ke arah mereka dan berpelukan."Tadi, 1 jam yang lalu. Mama mau kasih kalain suprise. Eh, Mama yang terkejut," kekeh Silvia sembari melepaskan pelukan mereka."Kalian beli apa?""Kue putu. Dia yang borong semuanya," tunjuk Adnan pada Reyndad tanpa menyebutnya dengan panggilan 'kakak' mungkin masih malu atau Adnan belum juga terbiasa."Wah, ini enak." Silvia mengambil satu potong kue putu lalu duduk di meja makan dan memakannya. Reyndad dan Adnan melakukan hal yang sama.Sebagiannya Silvia simpan di lemari es lalu Adnan membantunya di dapur. 
Magbasa pa
PREV
123456
DMCA.com Protection Status