Semua Bab Pendekar Naga Biru: Bab 11 - Bab 20
436 Bab
Bayangan Naga
Sambil berjalan cepat menuju ke arah pondok hutan Ki Wicaksono,  Candaka terus berpikir, kenapa begitu banyak persoalan menimpa dirinya? Dia hanya ingin mencari pamannya mengikuti pesan terakhir ibunya, tapi yang dia temui malahan berbagai macam persoalan yang rumit bagi hidupnya.“Aku harus balik ke Pondok meminta penjelasan Ki Wicaksono mengenai semua ini”, katanya dalam hatiBerbeda dari sebelumnya saat dia dengan mudahnya memasuki pondok di hutan, kali ini Candaka tersesat dalam hutan tidak menemukan Pondok Ki Wicaksono. Hutan-hutan itu seakan hidup karena begitu dia memasuki jalan dalam hutan maka pepohonan di belakangnya menutup jalan masuk sebelumnya.Tiba-tiba ada sekelebat bayangan menarik tangannya sambil berseru, “Ayo pegang tangan aku seerat mungkin kalau kamu tidak mau ditelan hutan ini”Candaka yang masih dalam situasi yang kebingungan menuruti saran bayangan tadi karena dia mulai merasa ada yang tidak beres deng
Baca selengkapnya
Kunci Naga Putih
Candaka masih penasaran dengan kejadian tadi yang menimpanya. Jelas-jelas dia melihat Kabut Hitam sudah mendekatinya tapi saat dia ditarik menjauh oleh bayangan naga merah, dia tidak melihat adanya Kabut Hitam yang mengejarnya sampai ke Penginapan. Lagian kenapa bayangan naga tadi tidak takut akan ditelan Kabut Hitam?Sekilas dia ingat dengan mimpinya, tadi bukannya dia memasuki hutan hitam yang sama dengan yang ada di mimpinya? Kenapa hutan yang semula asri dan hijau berubah menjadi hutan hitam begitu dia memasukinya. Walaupun merasa banyak keanehan yang terjadi kepadanya selama dia berada di desa ini, namun Candaka tidak putus asa untuk mengetahui keseluruhan jawaban misteri yang ada di desa ini.“Semuanya misteri di desa ini. Orang-orangnya pun memiliki rahasia yang tidak mau diungkapkan. Belum lagi area-area di sekitar desa ini yang menakutkan dan tdak bisa diterima nalar”, pikiran-pikiran Candaka makin membuatnya pusing dan kecapean.Tanpa dia s
Baca selengkapnya
Bagaskara Mukti
Setelah sarapan di Penginapan, Candaka bergegas ke Perguruan Tapak Naga mencari Isyana. Dia mau minta tolong juga ke Isyana mengantarkannya masuk ke Pondok Hutan Ki Wicaksono karena jika pergi sendiri nanti tersesat lagi di Hutan Hitam yang menyeramkan.Murid-murid Perguruan Tapak Naga tampak sedang berlatih keras saat Candaka tiba di sana. Walaupun hari masih pagi sekali namun kegiatan di Perguruan ini sudah sibuk sekali. Dia tidak melihat Bram tapi ada sosok pria setengah baya yang tampak berwibawa memberikan instruksi kepada calon-calon ahli silat tersebut.Pria tersebut adalah pemilik Perguruan Tapak Naga yang bernama Bagaskara Mukti yang juga merupakan ayah dari Brahmana dan Isyana. Bagaskara merupakan orang terkaya di Desa Kabut Hitam jadi dia sangat disegani oleh penduduk desa. Ada juga desas-desus kalau Bagaskara juga merupakan salah satu Pendekar Naga tapi dia tidak pernah membantah maupun membenarkannya. Jurus-jurus Naga yang diajarkannya di Pergu
Baca selengkapnya
Dimana Kamu Isyana?
Isyana masih teringat pertemuannya dengan pria dekil tapi lucu ini sambil senyum-senyum menatap kepergian Candaka dari Perguruan Tapak Naga. Awalnya dia cuman iseng mau mempermainkan pria polos ini tapi lama kelamaan timbul perasaan dalam hatinya dan mulai menyukai pemuda ini apa adanya. “kok aku bisa suka ya sama dia”, katanya dalam hati sambil mukanya bersemu merah. “Isyana...!!!!”, teriakan menggelagar membuyarkan lamunannya “Iyaaa Buuuu....”, jawabnya tidak kalah panjang dengan teriakan ibunya Asmawati “Kamu kemana saja seharian ini..Ibu nyari-nyari kamu itu loh. Anak perempuan kok kelayapan ga jelas kayak gitu”, omel Asmawati begitu melihat Isyana mendekatinya “Tadi itu pengemis darimana, kok kamu baik sekali sama dia”, tanya ibunya “Aaahh Ibu...Itu bukan pengemis bu..Itu calon mantu Ibu..hihihi...”, canda Isyana “Kamu ya....Bisa ga sih serius sedikit...Dimarahin malahan nyeleneh ga jelas”, Asmawati mulai menjewer kuping
Baca selengkapnya
Iblis Naga Hitam
Apa sebenarnya yang begitu dikhawatirkan oleh Ki Wicaksono hingga dia harus segera mencari tahu keberadaan Candaka? Misteri apa yang hanya diketahui kakek ini yang tidak diketahui orang lain?Untuk menjawab pertanyaan ini kita kembali ke peristiwa 50 tahun yang lalu. Saat itu Ki Wicaksono masih merupakan seorang pemuda kaya bernama Satria Wicaksono. Pemuda ini sangat tampan dan menjadi idaman setiap perempuan pada masa itu. Tidak ada perempuan yang tidak mengenal dirinya dan berharap bisa menjadi istrinya kelak.Satria mengetahui dirinya adalah calon Pendekar Naga pada saat dia masih berada di ibukota yang juga merupakan tempat kelahirannya. Ayah Satria adalah pejabat kerajaan yang mempunyai posisi penting di istana kerajaan, sehingga Satria tumbuh menjadi pria yang angkuh dan suka mempermainkan wanita yang suka kepadanya.Saat itu Kerajaan Kamandaria dipimpin seorang ratu yang bijaksana bernama Ratu Kumaladewi. Walaupun memerintah dengan tangan besi, tapi selam
Baca selengkapnya
Hutan Terlarang
Hutan Terlarang memang sangat terkenal keangkerannya dari jaman dahulu sampai dengan sekarang. Pohon-pohon di hutan ini semua berubah menjadi hitam jika malam menjelang, itulah kadang hutan ini juga dijuluki Hutan Hitam. Sudah tidak ada lagi keindahan hijaunya daun dari pepohonan, yang ada hanyalah pohon yang kelihatan seperti pohon mati tapi sebenarnya pohon-pohon ini hidup jika malam menjelang.Seperti kejadian yang dialami Candaka sebelumnya, pohon-pohon ini bisa hidup dan bergerak menghimpit siapapun yang berusaha memasuki hutan ini. Selain itu suluran akar pohon juga hidup di malam hari bergerak ke seluruh hutan menjaga apa yang ada di ujung utara hutan.Hutan ini sebenarnya indah di pagi hari dengan pepohonanya yang rindang dan angin sepoi-sepoi yang sejuk menerpa wajah dengan segarnya. Batas aman hutan ini hanyalah sampai batas Pondokan Ki Wicaksono, karena apabila menuju utara hutan konon kabarnya ada makhluk-makhluk eksotik yang belum musnah saat Pendekar Naga
Baca selengkapnya
Ada Apa Dengan Gayatri? Bagian 1
Gayatri menatap kepergian Isyana yang tergesa-gesa setelah dia memberitahukan kabar bohong kalau gadis itu dipanggil oleh kakeknya. Tujuannya hanya satu menjauhkan Isyana dari pemuda dekil yang dibawanya ke pondokan karena dia ada keperluan dengannya. Dia tidak akan leluasa menanyakan keperluannya jika Isyana berada di dekat pemuda itu.“Apa aku salah ya membohongi kak Isyana?”, ujarnya dalam hati. “Tapi aku butuh pemuda itu untuk mengetahui keberadaan ayah yang sudah menghilang cukup lama. Kakek juga tidak mau cerita tentang ayah. Selalu mengelak saat ditanya olehku, entah ayah sudah meninggal apa belum aku juga tidak tahu. Aku kan juga berhak tahu sebenarnya ayah ada dimana?”Sambil otaknya terus berpikir, Gayatri menuju ke markas bandit tempat Candaka yang disinyalir berada di sana. Banyak sekali penjaga yang mengawasi markas ini sehingga lalatpun tidak bisa masuk karena sedemikian telitinya dan disiplinnya mereka menjaga bangunan ini.Namun
Baca selengkapnya
Ada Apa Dengan Gayatri? Bagian 2
Pria tadi terus berlari menjauhi hutan dan dengan mudahnya menarik Gayatri membawanya makin menjauhi hutan ini hingga sampai di jalan masuk hutan menuju Desa Kabut Hitam. Perlahan diturunkannya Gayatri ke rerumputan dan lama menatap wajah gadis ini. Sedangkan gayatri dengan kesalnya berusaha memberontak melepaskan diri. “Awas kamu, kalau aku sudah lepas kubunuh kamu..!!”, janjinya dalam hati.Pria tadi tampak tenang menghadapi Gayatri yang meronta-ronta. “Aku akan membuka simpul totokan di tubuhmu, tapi janji kamu tidak akan menyerang diriku. Aku akan menjelaskan kenapa kulakukan semua ini”, katanya pelanGayatri juga penasaran dengan kemauan pria ini. Dia berterima kasih karena pria ini menolongnya tadi dari amukan Hutan Terlarang, tapi caranya yang membuat dia merasa dipermalukan oleh pria misterius ini.Dia menganggukan kepalanya tanda menyetujui persyaratan pria ini. “Kalau sudah bebas akan kuhajar dia biar tahu rasa..!!!”, ujar
Baca selengkapnya
Ada Apa Dengan Gayatri? Bagian 3
Gayatri tiba di Penginapan tepat ketika hari mulai gelap. Untungnya masih tersedia kamar yang bisa dipesannya untuk menginap. Bergegas dia masuk ke kamar untuk beristirahat. Baru saja dia menyandarkan punggungnya di atas tempat tidur, gadis ini langsung terlelap karena kelelahan yang dialaminya.Dia tidak ke markas bandit karena khawatir identitasnya ketahuan kalau dia ke sana dalam kondisi yang lemah. Penjagaan di markas bandit sangat ketat, jika seseorang tidak dalam kondisi prima, tidak bakal bisa melewati formasi penjagaan yang dia rancang sendiri.Baru beberapa lama dia tertidur, suara yang melengking tinggi membangunkannya. Perlahan dia berjalan keluar kamar untuk melihat penyebab suara yang memekakan telinganya. Betapa kagetnya dia saat melihat ada Naga Merah yang berkeliaran di luar Penginapan. “Uuupppss...”, dia terkaget sambil menutup mulutnya agar tidak berteriak“Apa aku masih bermimpi ya?”, pikirnya dalam hati. Beberapa saat kemudi
Baca selengkapnya
Pemuda Dekil
Rasa lelah menyerang Candaka setelah pertarungan duel nya dengan pendekar paling sakti di desa ini yaitu Bagaskara Mukti. Tapi Candaka merasa ada keanehan dari sifat Bagaskara yang tampak bersahabat dengannya padahal mereka baru bertemu. “Mungkin kak Bram sudah menceritakan tentang diriku, atau mungkin Isyana cantik yang memberitahu ayahnya mengenai dirinya”, pikirnya lagi“Isyana juga entah berada dimana. Sudah dicari-cari tidak ketahuan rimbanya. Belum lagi kaaknya Bram yang juga turut menghilang. Tadi juga Perguruan Tapak Naga tampak menyeramkan, ada apa ya di desa ini. Misterius sekali..”, pikiran Candaka terus berputar-putar berusaha mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Begitu banyak kejadian yang tidak disangka-sangka olehnya, padahal dia hanya ingin bertemu pamannya meminta penjelasan tentang asal-usulnya. Setelah beres dia akan meninggalkan desa ini selamanya.“Kamu tidak boleh jatuh cinta, Candaka...Kamu akan pergi dari desa ini
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
44
DMCA.com Protection Status