Semua Bab Skandal Dengan Boss: Bab 11 - Bab 20
52 Bab
11. Dikembalikan
“Benarkah ini Ibu tiri?” ucap Alvaro di dalam hati ketika melihat perlakuan ibu tirinya Anjani yang sangat ramah sekali. Juga sudah menyiapkan banyak sekali bahan makanan yang akan dibawa ke tempat tinggal mereka. Anjani mengaku tinggal di kos. Jadi dia menyiapkan semua ini oleh ibu tirinya.Kalau memang ibu tiri, tidak seperti ini perlakuannya. Namun, dia malah menganggap bahwa wanita itu adalah ibu kandungnya Anjani. Apalagi dua adiknya yang laki-laki seperti bukan orang asing saja. Mereka adalah anak yang berbeda ibu dengan Anjani. Tapi perlakuan mereka sangat baik sekali. Memberikan uang kepada Anjani hasil menyimpan uang mereka selama ini yang dipaksa kepada Anjani untuk menerima itu semua.Walaupun rasanya masih tidak percaya. Akan tetapi Anjani tetap bahagia sekali melihat wanita itu tersenyum.Gelak tawanya Anjani juga lepas sekali di sini. Mana pernah dilihat oleh Alvaro bahwa wanita ini ternyata wanita yang sangat ceria.Ketika pamitan, ia diberikan uang juga oleh papanya. Di
Baca selengkapnya
12. Mengikat
“Anjani.”Alvaro memanggil beberapa kali pada wanita itu. Saat dilihatnya Anjani sedang makan keripik kentang di ruang tengah sambil menonton televisi. “Ada apa, Kak?”“Besok ke kantor, ya. Kamu jadi sekretarisku.”"Heh?"Pulang-pulang malah mengungkapkan kepada Anjani bahwa kabar baik yang diberikan oleh Alvaro pada wanita itu. Dikembalikannya Alvaro ke kantor oleh Arman adalah kabar baik untuk saat ini. Kabar buruknya adalah dia tidak ingin kalau Anjani ketahuan telah melakukan kesalahan saat itu.Alvaro yang duduk di sebelah Anjani. “Tapi kamu nggak masalah tinggal sendirian? Jarak dari rumah kamu ke kantor juga cukup jauh. Kalau nggak keberatan, kamu tinggal di sini. Aku bakalan balik lagi ke apartemen atau di rumah orangtuaku. Nggak mungkin kita tinggal bareng lagi, Anjani.”Anjani menganggukkan kepalanya. Tidur sendirian di sini, kalau ada apa-apa juga harus mengurus sendiri. “Kakak tega ninggalin aku?”“Kenapa emangnya?”“Aku nggak pernah tinggal sendirian, Kak. Jadi kalau kaka
Baca selengkapnya
13. Posesif
“Dek, kamu sudah siap belum?”Anjani mengambil tasnya, dipanggil adek oleh Alvaro. Ia seketika terdiam.Memangnya pria mana yang pernah memanggilnya seperti itu kalau bukan orang yang menaruh perasaan? Adik, artinya adalah untuk berkenalan lebih intim lagi. Itu yang dia ingat dari beberapa pria yang sedang mencoba mendekatinya dulu. Akan tetapi dia teringat sekarang ini kalau ternyata orang yang modus itu seperti ini.Ia bergegas ketika menyadari kalau ternyata dia harus buru-buru ke kantor. “Kak, nanti kan ada dua sekretaris. Nah yang satunya mau di kemanain?”“Dia akan ke Surabaya. Aku sama kamu ya berdua.”Akhirnya mereka berdua berangkat ke kantor. Hari pertama Anjani bekerja di sini.Harus mendapatkan nama yang baik juga di hadapan orangtuanya Alvaro nanti. Ingat kalau dia adalah orang yang menjadi pelaku pengusiran Alvaro.Alvaro keluar dari ruangannya, untuk mencari keberadaan Anjani yang sudah dua jam tidak kembali. Ada pekerjaan yang harus dilakukan oleh wanita itu.Begitu ia
Baca selengkapnya
14. Memiliki
Alvaro mendapatkan undangan dari Trijaya group di acara 50 tahun perusahaan itu berdiri. Orangtuanya, juga dia mengajak Anjani ke sana. Dengan maksud agar tidak sendirian. Sudah bisa dipastikan kalau Alvaro pasti akan dijodohkan dengan beberapa wanita karier anak dari teman-teman orangtuanya di sana. Jadi jangan sampai dia tidak membawa pasangan ke tempat resmi itu.Semua telah disiapkan oleh Alvaro, mulai dari membuat Anjani menjadi semakin cantik. Ditambah lagi dengan wanita itu dibelikan barang-barang mahal agar bisa dipakai malam ini.Turun dari mobilnya, disambut dengan karpet merah lalu memberikan kunci mobilnya pada ajudan yang berdiri di depan sana. Alvaro menggenggam tangan Anjani untuk masuk dan menghadiri acara paling penting ini.Begitu dia masuk. Banyak sekali tamu yang sudah ada di sana sambil mengobrol dengan teman-teman bisnisnya. Lalu Alvaro tidak melepaskan tautan tangannya dengan Anjani ketika masuk ke tempat inti.Semua makanan dan minuman disusun dengan begitu rap
Baca selengkapnya
15. Merindu
Dua minggu Alvaro bertugas di luar kota karena perintah dari orangtuanya. Tapi tidak mengajak Anjani. Sejak kejadian pertama itu sudah lewat tiga bulan. Namun Alvaro belum sentuh wanita itu lagi.Namun begitu dia pulang, justru Anjani mengabaikannya, tidak bicara padanya sedari tadi.Alvaro yang langsung merebahkan diri di atas sofa menatap wanita itu. “Sayang, kenapa sih?”Anjani sibuk memainkan ponselnya, tidak menanggapi apa yang dikatakan oleh Alvaro. Pria itu menarik napas menatap wanita yang ada di depannya mengabaikan. “Nggak kangen sama aku?”Anjani tidak menanggapi tapi malah pergi.Alvaro baru pulang tadi pagi. Seharusnya mendapatkan sambutan dari wanita itu. Pasalnya juga mereka sudah menjalin hubungan. Jujur saja kalau dia bukan orang yang mudah jatuh cinta juga mau untuk main-main dengan hubungan.Sewaktu dia lihat Anjani pergi dari ruang tengah. Alvaro baru berpikir ini adalah hari Sabtu.Dia menarik napasnya panjang.Barangkali Anjani menginginkan kencan. Karena sudah l
Baca selengkapnya
16. Ketahuan
“Anjani, titip berkas untuk Bapak tanda tangan, ya!Anjani diberikan dua map oleh rekan kerjanya untuk dibawa ke Alvaro untuk ditandatangani. Wanita itu membaca sedikit lalu mengangkat jempolnya. “Nanti kamu balikin pas makan siang nggak bisa?”“Bisa.”“Kamu makan siang di mana?”Ia selalu membawa dua bekal, salah satunya untuk Alvaro. Satu lagi untuknya sendiri.Anjani punya dua ruangan yang berbeda. Satu di tempat karyawan yang lain satu lagi ada di ruangan Alvaro. Jadi dia bisa bekerja di mana saja pekerjaannya. Kalau pria itu menginginkan untuk dirinya sendiri karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan sendiri. Maka Anjani harus siap keluar dari ruangan Alvaro.Sewaktu dirinya hendak beranjak dari tempat duduknya. “Saya selalu bawa bekal, Mbak.”“Kamu selalu makan di berdua sama Bapak. Kamu keluarganya kah?”Anjani menggelengkan kepala. Ah ya lebih tepatnya adalah mereka berdua calon suami istri. Yang dijanjikan oleh Alvaro ketika Anjani siap. “Nggak Mbak. Saya kan sekretaris bi
Baca selengkapnya
17. Kesanggupan
Alvaro bekerja setengah hari di hari Sabtu. Selesai berhubungan dengan Anjani saat mereka berdebat juga mengenai Alvaro yang ingin menghamili tapi kena omel oleh wanita itu lantaran masih belum siap. Menurut Alvaro, hanya tinggal mengikat hubungan mereka saja. Sementara mereka sudah sering melakukannya. Apa yang ditunggu lagi? Anjani selalu berdalih bahwa dia belum siap jadi orangtua.Selesai melakukan pun ia tidak ditegur sama sekali oleh Anjani. Sekarang dia akan kedatangan Wenda, anak dari Jennifer—adiknya Alvaro yang menurut kabar si kecil menangis mencari keberadaan Alvaro yang lama tidak mencarinya. Memang dia punya keponakan perempuan. Tapi tidak ada waktu ke sana karena terlalu sibuk dengan Anjani. Barangkali dengan cara ini bisa membuat Anjani sedikit berpikir kalau mereka berdua begitu menginginkan anak. Terutama Alvaro.Dia ada di ruang tengah lalu dihubungi oleh sang adik karena tidak bisa masuk ke apartemen sembarangan. Ia turun mencari keberadaan adiknya.Di sana dia lih
Baca selengkapnya
18. Rencana Lamaran
Sampai Minggu sakit Alvaro mengasuh keponakannya di apartemen bersama dengan Anjani. Wanita itu juga masih tetap pada sikapnya menikah dengan Alvaro seperti ajakannya. Tidak ada keputusan yang diubah.Keponakannya sedang duduk di depan televisi sambil main PS untuk anak-anak. “Om, nanti anterin pulang ke rumah Nenek.”Dengan senang hati, dia juga akan mengenalkan Anjani ke orangtuanya bahwa mereka berdua akan menikah nanti. Keputusan yang baik adalah menikah, daripada harus tidur dengan Anjani tetapi tidak ada kejelasan dalam hubungan. Meskipun jarang menyentuh Anjani. Tapi tetap, dia terus dihantui rasa ketakutan kalau tiba-tiba dia lupa mencabut miliknya tepat waktu. Anjani hamil di luar nikah. Itu yang paling mengerikan baginya.“Om kok nggak jawab?”Dia sedang merayu Anjani di sebelahnya. “Ya, nanti Om antar ke sana.”“Tante nggak ikut?”Anjani menggeleng. “Nggak deh,” ucap wanita itu.“Kenapa?”“Aku mau berkemas, besok aku mau pulang ke rumah orangtuaku. Katanya mau lamaran.”“Hmm
Baca selengkapnya
19. Di luar dugaan
Alvaro meminta izin Anjani terlebih dahulu kepada orangtuanya mengenai rencana lamaran mereka. Sebelum Alvaro menghadap ke orangtua wanita itu. Memang mungkin agak lambat untuk pergi ke sana. Orangtua Alvaro juga belum menghadap ke orangtua Anjani. Mereka tunda karena menunggu jawaban dari orangtuanya Anjani. Akan tetapi menunggu orangtuanya Anjani pulang dulu dari luar kota dengan perjalanan dinasnya.Mereka masih bisa tinggal bersama, tidur bersama. Sampai Alvaro juga mantap bahwa pernikahan dengan Anjani merupakan suatu pilihan paling besar dalam hidupnya. Tidak ada pilihan lain lagi setelah itu untuk mencari wanita lain. Sedangkan hatinya juga sudah sangat yakin bahwa Anjani adalah wanita yang akan dia nikahi.Beberapa hari cuti dari kantor untuk persiapan. Juga cincin lamaran juga sudah Alvaro siapkan untuk calon istrinya. Dengan harga ratusan juga rupiah sebagai kado terindah untuk Anjani.Tidak ada keraguan terhadap Alvaro kali ini sambil tersenyum lebar melihat Anjani yang sem
Baca selengkapnya
20. Menghadap Orangtua
Alvaro meminta izin kepada orangtuanya Anjani untuk segera menikah. Sebelum bayi dalam kandungan Anjani mulai membuncit. Mereka juga khawatir soal itu.Berhenti di depan rumah orangtuanya Anjani, sebagai seorang pria dia meyakinkan kalau Anjani harus ada di sisinya karena sedang dalam keadaan hamil juga. Alvaro memegang tangan wanita di sebelahnya yang jarang mau bicara dengannya. “Sayang, ingat apa yang aku bilang, ya. Kamu harus sembunyikan soal kehamilan ini. Aku pastikan kamu nggak di rumah malam ini juga.”"Ya."Alvaro mencium kening wanita itu penuh kasih sayang walaupun kepalanya hampir pecah memikirkan masalah ini yang sangat serius sekali. Takut nanti orangtua mereka berdua tahu Anjani telah berbadan dua di luar pernikahan. Untuk hal ini Alvaro lebih menyalahkan diri sendiri karena tidak menahan nafsunya pada Anjani.Sama sekali tidak ada niat untuk menyalahkan Anjani. Dia ingin ada di sisi wanita itu sampai Anjani melahirkan. Sementara Alvaro juga tidak mau merusak mood Anja
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status