Ardika melirik Akria sekilas dan berkata, "Membiarkan dia keluar dulu nggak masalah, 'kan?""Tentu saja nggak masalah."Akria tersenyum dan berkata, "Adegan yang akan muncul sebentar lagi adalah adegan pertumpahan darah yang sangat brutal. Kalau sampai gadis muda secantik dia menjadi idiot saking ketakutannya, nggak akan enak dimainkan lagi."Selesai berbicara, dia melambaikan tangannya, menginstruksikan anak buahnya untuk membiarkan Futari keluar.Tanpa butuh waktu lama, di dalam aula besar itu hanya tersisa Ardika dan Akria beserta rekan-rekannya. Bahkan staf-staf Owdier juga sudah diusir keluar."Plak!"Saat ini, Akria langsung mengambil sebotol minuman keras dengan kadar alkohol tinggi, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Eh bocah, melihatmu cukup berani, minumlah minuman alkohol penjemput ajal ini. Setelah itu, aku sudah bisa mengirimmu ke alam baka sana.""Minuman alkohol penjemput ajal, ya?"Ardika melirik sebotol minuman keras itu sekilas, lalu tersenyum dan berkata, "Menurutku
Read more