Emmy merasa dua hari terakhir ini hidupnya seperti dipaksa berlari cepat. Calon suaminya benar-benar serius mengurus pernikahan mereka. Mereka menjumpai pihak Wedding Organizer dan memilih segala tetek bengek pesta resepsi yang rencananya akan diadakan di sebuah restoran taman yang luas di kota Jakarta."Sore ini kita akan mengatur sesi foto prewedding ya, Mas Willy dan Mbak Emmy!" ujar Brian, owner sekaligus kepala proyek pernikahan pasangan calon pengantin beda usia itu."Boleh, kami ikut saja dengan rencana dari managemen. Oya, untuk hotel tempat menginap tamu dari luar Jakarta sudah diurus semuanya 'kan, Mas Brian?" sahut William memastikan segalanya sempurna dan tak ada yang ketinggalan."Beres, Mas. Venue, dekorasi, katering, undangan elektronik, semua beres sih. Yuk berangkat sekarang saja ke lokasi foto prewedding. Fotografernya bilang sebaiknya sebelum petang sudah kelar. Jadi temanya sunset!" Brian pun bangkit berdiri dari sofa ruang tamu rumah William.Rombongan kecil itu m

Make up artist yang mendandani Emmy di salon bridal merias wajah gadis itu dengan gaya smokey eyes dengan shadding garis tulang pipi yang dramatis untuk menimbulkan kesan dewasa karena memang calon pengantin wanita itu masih belia sekali. Sedangkan, William nampak begitu dewasa.Rambut Emmy tergerai indah dengan gaya ikal yang cantik membingkai wajah berbentuk ovalnya. Segalanya mempesona terpancar dari penampilan calon mempelai wanita itu hari yang bahagia ini. Gaunnya berbeda dari yang dikenakan saat pemotretan prewedding. Justru saat acara hari H, gaun yang dikenakan Emmy lebih simple yaitu mermaid dress berekor gaun dua meter saja dengan kerah sabrina berwarna silvery white bertabur kristal Swarovski."Wow, cuantik bingits yaa!" komentar Haikal Sutrimo yang didaulat William untuk menjaga Emmy ketika dirias. "Makasih, Mo. Ehh ... gimana nih selanjutnya? Kata MUA udah kelar lho sesi riasnya!" balas Emmy grogi dengan jantung berdebar kencang di hari istimewanya.Haikal pun membantu

Hotel Pullman Jakarta yang berada di Thamrin CBD menjadi tempat malam pertama pasangan pengantin baru itu. Koper William dan Emmy dibawakan oleh bell boy ke lantai teratas di mana sebuah Presidential Suite super mewah seluas 160 meter persegi berada. Ketika mereka berdua memasuki ruangan tersebut, mereka mendapatkan welcome drink berupa jus buah segar. Bell boy pun berpamitan kepada William dan Emmy serta mengucapkan selamat beristirahat sebelum keluar dari sana."Hubby, kamar hotelnya gede banget deh. Kita 'kan cuma berdua aja sih?" Emmy berjalan mengelilingi Accent Suite by Pullman Hotel Jakarta itu. Di mana-mana ada dekorasi bunga-bunga segar tertata cantik. William melepas jas tuxedo beserta dasi dan rompinya hingga bertelanjang dada saja dengan celana kain warna putih yang masih tersisa. Dia mendekap tubuh ramping istrinya dari belakang. "Ya jelas berdua ajalah, Emmy Darling. Masa rame-rame ntar disangka mau orgy party pula!" tukasnya.Gadis itu pun terkikik, wajahnya diciumi d

Ketika pagi tiba, Emmy yang masih rapat kelopak matanya karena kelelahan semalam bercumbu bersama suaminya di malam pertama mulai merasakan sensasi sentuhan lembab nan hangat di sekujur tubuhnya yang pusatnya berpindah-pindah. "Eerrgh ... Kakaak ... gelii!" erang Emmy sambil bergerak-gerak menanggapi bibir William yang sedang berpetualang di kulit mulusnya. AC kamar yang dingin membuat Emmy lebih nyaman meneruskan tidur pagi. Namun, William sudah on fire jagoannya untuk melakukan serangan fajar. Dia pun melumat bibir Emmy sembari memelintir pelan pucuk buah dada ranum istrinya. Sepasang mata yang dinaungi bulu lentik nan rimbun itu melebar karena keisengan William. Istrinya pun memberikan cubitan telak di pinggangnya hingga pria iseng itu mengaduh-aduh. "Aaww ... Baby kok dicubit sih?" protesnya."Kan Kakak juga tadi—" Emmy melirik dengan mencebik.William pun meraih tangan Emmy untuk membelai bagian istimewa tubuhnya yang menegang begitu kencang. Dia sangat menginginkan sebuah per

William memang sengaja memilih armada Emirates Airlines untuk terbang ke Yunani. Jarak tempuh yang sangat panjang pasti melelahkan bagi dia dan Emmy maka dari itu kabin kelas utama yang nyaman pasti lebih baik untuk beristirahat. "Kita ke bar and lounge saja yuk, Baby, biar nggak bosan!" ajak William lalu dia menggandeng tangan Emmy melalui lorong di antara kursi pribadi penumpang lainnya. Ini pertama kalinya Emmy naik pesawat super mewah di mana dalam pesawat ada tempat hangout seperti bar dengan entertainment. Rata-rata yang dia temukan adalah penumpang dari mancanegara sekalipun ada beberapa penumpang yang berasal dari Indonesia juga, antara influencer atau kalangan jetset karena tiket pesawat Emirates Airlines pricey dan tujuan mereka kali ini pun tak biasa yaitu Yunani.Suara musik yang asik menghibur para pengunjung lounge and bar yang duduk-duduk santai menikmati cocktail ataupun minuman beralkohol lainnya. William memesankannya segelas Apple Mojito. Sementara suaminya memili