Pada batas tertinggi, kelebatan bayangan yang sudah membopong sesuatu tadi berjungkir-balik di udara, Menjadikan pucuk pohon kelapa sebagai pijakan.Di atas ketinggian pohon, dia kini berdiri.Dialah Ki Kusumo.Baru saja diselamatkannya Nyai Cemarawangi dari api. Memang agak terlambat. Jika tidak, tentu gubuknya tak akan bernasib sesial itu. Untuk keadaan Nyai Cemarawangi, tak kurang apa-apa. Hanya pernapasannya agak terganggu oleh asap.Beberapa saat lalu, Ki Kusumo memang tidak berada dalam gubuk. Dia sedang keluar mencari beberapa butir buah kelapa untuk diberikan airnya kepada Nyai Cemarawangi.Ketika mendengar suara teriakan mengguntur di kejauhan menyebut-nyebut namanya, sadarlah Ki Kusumo kaau bahaya sedang mengancam keselamatan perempuan sakit di dalam gubuknya. Orang tua itu cepat kembali. Belum lagi tiba, dilihatnya api sudah membumbung tinggi."Akhirnya kau muncul juga, Tabib Keparat!" Seru ibiis Dari Neraka, menyambut kehadiran T
Terakhir Diperbarui : 2025-10-22 Baca selengkapnya