Kekokohan kakinya yang selama dua tahun setengah selalu berkutat mengayuh dalam gelombang, membuatnya sanggup berlari seperti seekor rubah. Tak beberapa tarikan napas, Angon Luwak sudah sampai di atas bukit karang di mana Ki Kusumo berdiri. Anak muda tanggung itu hendak menyerahkan seikat bunga karang di tangannya, tapi Ki Kusumo malah menyuruhnya lebih mendekat."Aku ingin berbicara padamu tentang satu rahasia yang selama ini aku simpan diam-diam," Katanya datar. Ditepuknya bahu Angon Luwak."Rahasia?" Angon Luwak tak mengerti.Dia memang tak akan mengerti sebelum Ki Kusumo mengungkapnya. Orang tua berperawakan yang masih tampak gagah itu berjalan mendekati bibir bukit karang. Sebentar dia menarik napas, seakan hendak mengangkat sesuatu dari dadanya. Matanya terlepas bebas ke arah samudera yang sedang resah.Angon Luwak menunggu."Sebenarnya, penyakit Nyai Cemarawangi tak dapat disembuhkan...," Ungkap Ki Kusumo, nyaris tersamar deru angin laut.
Terakhir Diperbarui : 2025-10-19 Baca selengkapnya