Leonard berbalik, siap hendak membalas orang yang baru saja membentaknya. Tapi gerakannya seketika terhenti ketika melihat sosok Septiana berdiri di satu meter di belakangnya, bertolak pinggang, dengan mata membulat nyaris seperti mau melompat keluar. “Oh … ternyata satpamnya Alma di sini,” ucap Leonard, bibirnya melengkung sinis. Nada suaranya sangat mengusik Septiana. Septiana mendengus, lalu mengibaskan tangan seperti mengusir lalat. “Dasar laki-laki nggak bertanggung jawab!” Pandangannya lalu turun ke lantai, melihat tumpukan berkas dan buku yang berhamburan. Leonard mengangkat sebelah alis. “Memangnya kamu sudah berapa bulan, sampai minta aku tanggung jawab?” godanya, tatapan matanya sengaja menyusuri dari ujung kepala hingga kaki Septiana. Septiana langsung melotot, “Ih, amit-amit deh! Geli, tau!” Leonard tertawa pelan, matanya menyipit nakal. “Belum juga dicoba, udah bilang geli. Setelah dicoba, bisa-bisa malah kecanduan.” “Ih, Apa sih!” Septiana menghempas napas kasar,
Terakhir Diperbarui : 2025-08-13 Baca selengkapnya