Angin senja itu berembus lembut dari arah danau. Suasana sepi, hanya terdengar suara gemerisik dedaunan dan riak air yang pelan menyentuh bebatuan. Langit gelap bertabur bintang, dan lampu-lampu kota terlihat samar dari kejauhan. Di salah satu bangku kayu di tepi danau itu, Karina duduk diam dengan tangan meremas lututnya, sementara Reiner berdiri beberapa langkah di sampingnya, menatap air yang bergerak dengan tenang. “Apa yang sebenarnya terjadi dengan mu, Karina?” Suara Reiner pelan, datar, tapi penuh dengan rasa perhatian. “Kau benar-benar terlihat… putus asa, Karina.” Karina tertunduk, matanya mulai berkaca-kaca. Butuh beberapa detik baginya untuk bicara, dan ketika suaranya keluar, itu terdengar nyaris patah. “Aku lelah sekali, Reiner…” Reiner pun menoleh. “Aku tidak tahu kenapa, tapi setiap kali aku ketemu orang baru, aku merasa akan selalu gagal. Aku tidak bisa... benar-benar mem
Last Updated : 2025-07-11 Read more