"Nenek! Yang bener aja, deh! Di loteng itu.. ada cermin gede banget! Bingkainya dari perak asli, kelihatan kuno.. dan… agak seram!" Aku berseru, napasku sedikit memburu saat menuruni anak tangga kayu yang berderit, meninggalkan jejak debu di setiap pijakannya. Rambut cokelatku yang biasanya rapi kini acak-acakan, dan sweter biru kesayanganku dipenuhi jelaga serta sarang laba-laba tipis. Jelas sekali, aku baru saja melakukan ekspedisi ilegal ke wilayah terlarang Nenek : Loteng. Nenek Sara, yang sedang asyik merajut syal entah untuk siapa di kursi goyang kesayangannya, hanya mengangkat sebelah alisnya. Jarum rajutnya berhenti bergerak. Senyum tipis yang penuh teka-teki tersungging di bibirnya yang keriput. "Oh..." Nenek Sara menghela napas pelan, tatapannya seolah menembus dinding di belakangku. "Cermin itu. Ya, memang sudah sangat lama bersemayam di sana. Pusaka keluarga kita, Liora." "Tapi, kok, Nenek nggak pernah cerita apa-apa sebelumnya ke aku? Sama sekali!" Aku m
Last Updated : 2025-01-18 Read more