"Jadi, artefak itu… sepenting itu, ya?"Aku menatap Arista, mencari secercah kepastian di tengah kekacauan yang baru saja kami lewati. Rasanya seperti baru saja selamat dari film horor, tapi sekarang kami malah sibuk membahas benda pusaka.Kami bertiga—aku, Arista, dan Riel yang terus waspada—menyusuri koridor Istana Asteria. Kesan megah dan anggun yang sempat membuatku melongo tadi kini lenyap tak berbekas. Dinding-dinding batu putihnya yang dulu berkilauan kini retak di banyak tempat, memperlihatkan lapisan bata kasar di baliknya.Beberapa permadani sutra mewah yang harganya pasti selangit, kini robek menganga dengan menyedihkan.Saksi bisu dari serangan brutal para Umbra barusan.Udara yang tadinya beraroma bunga dan rempah kini terasa berat, menyesakkan. Aura ketakutan seolah menyelimuti setiap sudut, merayap di kulitku seperti kabut dingin yang menusuk.Arista mengangguk, wajah cantiknya terlihat begitu serius. "Sangat, sangat penting, Liora."Ia berhenti sejenak, memastikan aku b
Terakhir Diperbarui : 2025-01-19 Baca selengkapnya