“Ada Pamela di sana,” bisik Karen sembari matanya mengintip ke dalam kamar Daren melalui kaca kecil di pintu. Ella menggigit bibir bawahnya, ia menatap Karen skeptis. “Dia tidak akan mengizinkanku masuk. Tante Pamela telah melarangku bertemu dengan Daren,” gumamnya getir. “Lebih bak kita kembali saja, Bu,” lanjut Ella pasrah, wajahnya berubah muram. Karen menghela napas, mengerti masalah yang dihadapi putrinya. Ia membungkuk, menghadap Ella yang duduk di kursi roda. Ia menyentuh tangan Ella yang berada di pegangan kuris roda. “Begini saja,” bisik Karena lembut membuat Ella mengernyit penasaran. “Ibu akan bantu mengalihkan perhatian Pamela agar kau bisa masuk, bagaimana?” lanjut Karen disertai senyum bangga atas idenya. Mata Ella melebar, matanya berbinar penuh harap. Wajahnya kini menjadi lebih ceria. Sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman sumringah, senyum pertamanya yang muncul tanpa beban sejak siuman. “Ibu, terima kasih,” bisinya penuh rasa syukur. Tangannya yang lema
Last Updated : 2025-05-29 Read more