Setelah kemenangan Kael atas Valar, babak kompetisi selanjutnya berubah menjadi pertarungan tim, di mana dua peserta dari masing-masing akademi harus bekerja sama. "Kael dan Arsel, kalian akan bertanding melawan tim dari Akademi Petir," kata Guru Besar, matanya penuh harapan. "Mereka terkenal dengan kecepatan dan serangan kilat mereka. Kalian harus siap." Kael dan Arsel saling pandang. Mereka telah berlatih bersama sejak lama, tetapi ini pertama kalinya mereka bertarung sebagai tim dalam kompetisi sebesar ini. "Kau siap?" tanya Arsel, mengepalkan tangannya. Kael tersenyum tipis. "Selalu." Di tengah arena, dua lawan mereka sudah menunggu—Raiga dan Zeth dari Akademi Petir. "Kami takkan menahan diri," kata Raiga, rambut putihnya berdiri tegak, kilatan listrik mengitari tubuhnya. "Kalian akan merasakan kecepatan sejati," tambah Zeth, bola petir kecil berputar di antara jari-jarinya. Ding! Gong pertarungan berbunyi. Raiga langsung melesat dengan kecepatan luar biasa! D
Last Updated : 2025-04-01 Read more