"Dia menarik ...," lirih dokter Aryan, dengan pandangan terbayang akan pertemuannya bersama Savira.Dokter muda itu duduk di ruang kerjanya yang tenang setelah sesi terapi selesai. Tangan kirinya menggenggam secangkir kopi yang mulai mendingin, sementara matanya menatap kosong ke arah jendela. Pikiran dokter Aryan melayang pada sosok Savira, wanita yang baru saja meninggalkan ruangannya. Ada sesuatu dalam sikapnya yang membuat dokter itu terus memikirkannya. Savira tampak selalu berusaha menjaga jarak, tetapi di balik itu, ada ketegaran dan kelembutan yang sulit ia abaikan."Ck! Kenapa aku kayak gini, sih?" gumam dokter Aryan, merutuki sikapnya barusan yang mendadak memikirkan istri sepupunya itu. Ia memijat pelipisnya mencoba mengalihkan pikirannya, tapi bayangan wajah Savira yang tadi terlihat canggung saat menolak ajakan makan siang terus terlintas.Tiba-tiba, ponselnya berdering, membuatnya tersentak. Nama Refal tertera di layar, membuat dokter Aryan segera menjawab panggilan itu
Terakhir Diperbarui : 2025-06-24 Baca selengkapnya