Widya Narendra, ibu mertuanya. Aura dingin dan kaku terpancar dari tubuh ramping yang berdiri tegak dengan elegan, tangan menggenggam tas mewah yang serasi dengan pakaian formalnya.Cinta tahu, tidak mungkin dia berbalik atau menghindar. Apartemen ini adalah rumahnya, dan Widya sudah berada di depan pintunya. Dia harus menghadapinya.Dengan tarikan napas dalam, Cinta melangkah mantap, mencoba menenangkan diri. Ketika jarak mereka sudah cukup dekat, Cinta memaksakan senyum manis yang tampak begitu tulus, meski hatinya berdebar tidak karuan."Selamat siang, Mama…" sapanya dengan suara lembut namun terjaga.Chiara menoleh, lalu Cinta membisikkan, "Salim dulu sama Oma, sayang."Chiara menurut, dia maju setengah langkah dan dengan patuh mencium punggung tangan Widya.Widya tersenyum tipis, meski raut wajahnya tetap sulit dibaca."Terima kasih, Mama sudah mau berkunjung ke rumah kami. Silakan masuk," ucap Cinta, membuka pintu apartemen dan mempersilakan ibu mertuanya masuk.Widya melangkah
Terakhir Diperbarui : 2025-07-03 Baca selengkapnya