All Chapters of Tergoda Pesona Ibu Mertua: Chapter 281 - Chapter 290

Di perjalanan pulang, suasana di dalam mobil kembali sunyi. Nayla dan Tom berbisik-bisik manja, sementara Sam duduk di belakang, memandang keluar jendela."Sam, kamu sakit ya? Dari tadi murung," tanya Nayla khawatir.Sam tersenyum tipis, "Nggak kok, Nay. Aku ngantuk, semalam kurang tidur."Tiba di apartemen pukul 7 malam, semuanya terlihat capek tapi bahagia kecuali Sam, yang langsung masuk kamar tanpa banyak bicara."Besok lagi yuk?" usul Lila."Iya, tapi Sam kayaknya butuh istirahat," kata Tom, tanpa tahu rahasia hati Sam.Malam itu, di apartemen yang tenang, Nayla memeluk bantal sambil chat Tom, bahagia.Tapi Sam, di kamarnya, menatap foto Nayla saat berada di Ancol tadi, air matanya menetes pelan. "Kenapa kamu tega Nay..." gumamnya. Petualangan hari ini penuh tawa, tapi juga meninggalkan luka tak terduga di hati Sam.Malam itu di apartemen keluarga Dupont terasa begitu sunyi, setelah hari yang panjang penuh petualangan. Jam dinding di koridor menunjukkan pukul 11:45 malam, dan seb

Setelah beberapa saat, Sam sadar jika ia harus segera pergi sebelum Nayla mengetahui jika yang bercinta dengannya bukanlah Tom.Sam menjadi gelisah, entah apa yang akan terjadi jika Nayla tahu bahwa Sam yang sudah memuaskannya. Tapi sebelum ia berfikir untuk pergi, terdengar suara seperti ada yang jatuh, "Aduhh..."Suara itu terdengar dari luar terdengar dari koridor. Dan itu suara Lila, mereka berdua terkejut. Nayla menghela napas, mundur pelan."Bentar ya, Tom. Itu sepertinya Lila." Ia bangun, membuka pintu sedikit.Sam menggunakan kesempatan itu untuk bangun secara diam-diam dan segera memakai pakaiannya kembali, mundur ke pintu samping kamar yang menuju balkon kecil.Hatinya berdegup kencang, tangannya basah oleh keringat. Saat Nayla sibuk bicara dengan Lila di koridor sana, "Lila kamu gak apa-apa?"Sam keluar pelan ke balkon, lalu lompat ke koridor samping yang gelap. Ia berlari kembali ke kamarnya, pintu ditutup rapat, dan langsung ambruk di ranjang.Sementara itu di dapur, To

Dekorasi nuansa Barat: meja bundar dengan taplak sutra putih, centerpiece mawar merah impor, tapi ada elemen Sunda seperti gebyok kayu jati dan lampion kertas motif parang.Para tamu sudah berdatangan sejak pukul satu: pejabat seperti menteri ekonomi, pengusaha Prancis mitra Mr. Henri, selebriti seperti Agnez Mo dan Raffi Ahmad, serta keluarga dekat. Di luar, puluhan wartawan dari Kompas TV, CNN Indonesia, dan media internasional seperti BBC Asia berebut foto, kamera mereka berkedip saat konvoi tiba."Ini pernikahan termewah tahun ini! Ada artis internasional juga," kata seorang reporter.Acara dimulai pukul dua siang dengan prosesi masuk pengantin ala Barat: Raka dan Siska melangkah di karpet merah panjang, diiringi quartet biola memainkan "Here Comes the Bride", tapi dicampur alunan kecapi Sunda yang lembut. Para tamu berdiri, bertepuk tangan, sementara Nayla dan Lila melempar kelopak bunga."Selamat datang di resepsi kedua kami!" kata Raka di mikrofon, memeluk Siska.Mrs. Sariani m

Keduanya memakai high heels dan terlihat seksi, membuat langkah mereka bergoyang menggoda. Penampilan mereka memang layaknya cewek-cewek nakal: make-up tebal, aroma parfum manis yang berlebihan, dan sikap centil yang tak malu-malu."Hai, Om Jajang! Akhirnya datang juga," kata Rina, langsung cipika-cipiki dengan Pak Jajang, tubuhnya menempel sebentar lebih lama dari biasa.Sinta ikut, mencium pipi Pak Bambang dengan bibir yang menyentuh kulitnya pelan. "Wah, ini tamu baru ya? Keren banget!"Pak Jajang tertawa, menepuk punggung Pak Bambang. "Ini Pak Bambang, temenku dari apartemen elit. Bang, ini Rina dan Sinta. Mereka ini seorang mahasiswi, tapi jangan salah, mereka sangat jago memuaskan di atas ranjang."Rina langsung mendekat ke Pak Bambang, matanya menatap dari atas ke bawah dengan tatapan menggoda. "Bener banget nih, ini baru namanya cowok. Badannya gagah kekar berotot, wajahnya juga tampan dan terlihat sangar benar-benar cowok idaman," katanya, tangannya langsung menyentuh lengan

"Ok sayang, Om kencengin lagi ya," ujar Pak Jajang menambah kecepatannya.Pak Jajang semakin kencang mencengkram pelukannya, buah dada Sinta diremas habis dan goyangan Pak Jajang semakin kencang. Setelah cukup lama, Pak Jajang membalikkan tubuh Sinta, bokongnya di tarik ke atas dan ia menghisap daerah intinya yang sudah becek. Sinta mendesah keras, bagian klitorisnya dimainkan dengan lidahnya hingga cairannya keluar. Setelah itu, Pak Jajang kembali memasukkan benda pusakanya dengan sekali hentakan. Kedua kaki Sinta di pegang erat dan pinggul Pak Jajang semakin bergerak cepat. Pak Jajang mendengar suara desahan dari kamar sebelah, itu suara Rina yang sedang bercinta dengan Pak Bambang. Hingga Pak Jajang dapat ide bagus, ia menggendong Sinta menuju tempat Rina dan Pak Bambang bercinta."Kayaknya seru kalau kita ikut gabung neng, biarin makin seru." ujar Pak Jajang sambil menggendong dan berjalan ke kamar sebelah."Terserah Om aja," Sinta sudah pasrah.Pintu kamar tempat Pak Bambang ter