Alister membuka mulutnya, tampak hendak mengatakan sesuatu, namun sebelum sempat melanjutkan, Harika buru-buru menambahkan, “Tapi sebelumnya saya ke pantry dulu ya, Pak. Kayaknya saya butuh secangkir teh manis biar bisa hadapi dunia ini.” Tanpa menunggu jawaban, Harika melangkah keluar ruangan sambil terkekeh kecil, meninggalkan aroma bunga peony dari parfumnya yang ringan. Tak lama setelah pintu tertutup kembali, suara ketukan lain terdengar. Kali ini pelan dan penuh keraguan. "Masuk!" ujar Alister, masih menyesuaikan fokusnya kembali. Pintu terbuka perlahan. Adeline berdiri di sana, mengenakan blus putih dan rok abu panjang. Wajahnya pucat, namun matanya tampak lebih tenang daripada terakhir kali mereka bertemu. Alister langsung berdiri. "Adeline?" Adeline melangkah masuk. "Aku tahu seharusnya aku tidak ke sini tanpa janji dulu, tapi aku butuh bicara." Alister menunjuk kursi di hadapannya. "Silakan duduk!" Adeline duduk perlahan. Sejenak ia menatap meja, lalu berkata pelan, "
Last Updated : 2025-07-24 Read more