Aurelia malah menggeleng, lalu berkata dengan datar, “Sekarang, sasaran mereka bukan aku, tapi Jackson.”Seandainya Jackson tidak mengalihkan harta dan mengosongkan Grup Gunawan, tentu saja mereka akan berdiri di pihak Jackson. Namun sekarang, mereka semua datang untuk meminta penjelasan dari Jackson. Sementara itu, Aurelia hanyalah orang yang menyampaikan informasi dan saksi mata saja.Kepikiran hal ini, Aurelia pun tersenyum tipis. Sekarang, dia benar-benar tidak sabar untuk melihat betapa mirisnya nasib Jackson.Sejak kenal dengan Jackson, dia adalah sosok yang selalu bersikap arogan. Aurelia benar-benar merasa muak.Ketika melihat Aurelia yang penuh percaya diri itu, Lucian pun merasa puas. Dia berkata dengan tersenyum, “Bagus, begini baru yang namanya Aurelia. Inilah Aurel-ku!”Saat mereka sekolah dulu, Lucian selalu memanggil Aurelia dengan panggilan seperti itu. Kini, dia pun memanggil dengan begitu alami, tetapi Aurelia malah tidak bisa bersikap alami.Kedua tangan Aurelia mere
อ่านเพิ่มเติม