All Chapters of Menantu Tak Ternilai: Chapter 291 - Chapter 300

Namun walaupun dia merasa tersentuh dengan permohonan Bastian untuk membantu mempercepat proses peresmian hak waris, tetapi Charlie tetap merasa kalau dia harus melindungi tuan Dominic dari sesuatu yang jauh lebih berbahaya jika mereka salah dalam mengambil pilihan."Tuan Dominic, aku mengerti dengan apa yang kamu disahkan. Sebenarnya aku pun merisaukan hal yang kurang lebih sama dengan Tuan. Tetapi memang dalam hal ini kita tidak bisa memutuskan sesuatu dengan terburu-buru. Aku berjanji kepadamu untuk mencari jalan secepat mungkin untuk kita bisa bergerak dan mengamankan posisi Tuan sebagai pewaris utama harta kekayaan keluarga Dominic," kata Charlie dengan suara dan raut wajah yang bersungguh-sungguh.Bastian menganggukkan kepalanya. Dia tidak mau melanjutkan pembahasan ini karena menurutnya dengan apa yang dikatakan oleh Charlie, berarti anak buahnya itu akan segera bergerak."Aku akan mengirim seseorang ke Jerman untuk memantau situasi di sana. Jadi ketika kita mengetahui kondisi

Charlie marah karena dia menilai kalau hanya tinggal Alfian seorang sebagai pemilik saham perusahaan Metropolitan News pembagian saham untuk tuan Dominic sangat kecil sekali, tidak sesuai dengan proporsi yang seharusnya didapatkan.Alfian langsung gemetaran badannya ketika melihat sosok Charlie marah kepadanya. Dan bukan hanya Alfian saja yang merasa ketakutan, tetapi juga pengacara dan juga notaris yang dibawa oleh Alfian ikut ketakutan.Di dalam benak mereka berdua, ada penyesalan mereka ikut bersama dengan Alfian ke sana jika nyatanya ada Charlie ikut dalam pertemuan."M-maksudnya bagaimana Pak Charlie? Apa yang membuat Pak Charlie keberatan? Bukankah pembagian itu sesuai dengan apa yang diminta oleh pak Diego?" tanya Alfian dengan suara yang bergetar karena menahan ketakutan.Dengan mata yang melotot, Charlie berkata, "Kamu bilang 70% saham diberikan kepada Pak Diego yang mana Sebenarnya saham itu untuk Sang Pelindung. Jika pembagian seperti itu berarti kamu memiliki nilai saham y

Lee sudah sering mengobati seseorang yang mengalami luka parah tulang sampai remuk tulang namun tidak ada satupun yang bereaksi seperti saat ini.Tentu saja hal ini membuat Lee menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang terjadi kepada Bastian dan kenapa bisa terjadi seperti ini.Lee memegang dada Bastian untuk mencoba membantu dengan mengalirkan energi yang dimilikinya aku tubuh Bastian, berharap bisa bisa membantu Bastian untuk menghentikan kejang-kejang yang dialami oleh anak muridnya itu dan menurunkan suhu tubuhnya.Setelah sekitar 5 menit terjadi seperti itu, akhirnya tubuh Bastian perlahan kembali normal. Tubuh Bastian tidak mengalami kejang lagi dan suhu tubuhnya mulai menurun walau masih sangat panas.Lee kemudian melepaskan tangannya dari dada Bastian seraya berkata, "Kamu sudah baikan?"Namun pertanyaan yang dilontarkan oleh pria tua itu tidak dijawab oleh Bastian. Tampak jika Bastian masih sangat lemas setelah berjuang melawan kejadian barusan.Setelah itu Bastian tertidur ka

Yang membuat Alexa terkejut adalah Sang Pelindung memberikan kembali sebuah hadiah berupa saham. Ini adalah kedua kalinya Sang Pelindung memberikan hadiah serupa setelah sebelumnya memberikan hadiah saham TV 8. "Apa ini nggak salah? Sang pelindung sudah memberikanku saham perusahaan TV 8 beberapa waktu yang lalu, sekarang dia memberikanku saham perusahaan lain?" tanya Alexa dengan yang menunjukkan ketidakpercayaan.Diego menganggukan kepalanya sekali dan kemudian berkata, "Bagaimana mungkin aku datang ke sini hanya untuk bermain-main saja? Mungkin Nona Alexa juga sudah tahu siapa aku, apa menurut Nona aku bisa melakukan sesuatu yang membuang-buang waktu?"Pertanyaan ini sungguh membuat Alexa terbungkam. Tidak ada lagi yang bisa dikatakan oleh Alexa saat ini.Setelah beberapa saat, Diego kembali berkata, "Mohon diterima hadiahnya. Setelah itu Nona Alexa bisa menandatangani kalau penerima pelimpahan saham. Jika sudah Nona Alexa tandatangani, maka perusahaan itu resmi menjadi milikmu."

Bastian sungguh sangat terkejut mendengar kalau mamanya Amelia menjadi korban Billy.Bagaimana kerja anak buah Charlie hingga Billy saja bisa lolos dari pemantauan?"Iya. Aku yakin itu adalah Billy. Dia sudah mengintai rumahku dan menanyakan tentang keberadaan kepada orang rumah termasuk mama. Dan orang itu mengenakan seragam sipir," terang Amelia sambil menahan tangis karena dia yang begitu cemas kepada mamanya."Ya sudah kalau begitu kamu ke bawah dan temui Charlie dan beri tahu apa yang terjadi. Kalau Charlie nggak ada kamu cari anak buahnya, kalau ada Davis. Setelah pakai baju aku akan turun ke bawah," ujar Bastian.Amelia menganggukkan kepalanya. Lalu dia berkata, "Aku tunggu di bawah ya, Pak. Tolong selamatkan mamaku!"Setelah itu Amelia pun berjalan cepat keluar kamar.Bastian langsung mengenakan pakaian dengan cepat. Ya, walaupun dia berusaha secepat mungkin namun tetap saja dia masih lambat karena tangan anaknya yang masih sulit untuk digerakkan.Amelia langsung berlari mengh