Hari-hari Lavinia berlalu tanpa kebebasan. bahkan, untuk sekedar menjenguk Sofia, adiknya, Dante tidak mengizinkan. Pria itu selalu berkata bahwa ada anak buahnya yang akan mengawasi adiknya, dan dia juga tidak perlu khawatir dengan biaya rumah sakit. "Tuan, apa hari ini aku boleh ke rumah sakit? Aku rindu adikku." "Tetap tidak. Untuk sementara, kau tidak akan pergi kemanapun," jawab Dante yang sedang sibuk dengan ponselnya. "Kenapa kau melarangku!? Aku hanya ingin menjenguk adikku, Tuan!" Dante menoleh, meletakkan ponselnya di atas meja, dan menatap Lavinia. "Karena kau sudah menjadi istriku. kau tidak sebebas dulu. Mengerti??" "Tuan, itu adikku, dan—" "Cukup," potong Dante. Dia menunduk sedikit, menatap tajam ke arah Lavinia yang masih mematung. Nafasnya berat, teratur, tapi penuh tekanan. "Kau tahu apa yang paling kubenci, Lavinia?" Suaranya rendah, nyaris seperti geraman. "Wanita yang suka membangkang!" Lavinia menelan ludah. "Aku.... aku tidak—" "Ssst." Dante meng
Last Updated : 2025-09-10 Read more