Vanesa menatap pria di depannya dan air mata mengalir di pipinya.Ketika dia mulai menangis, Steven pun menjadi panik."Vanesa, jangan menangis, aku ....""Kenapa kamu nggak memberitahuku?" Vanesa menatap Steven. "Steven, ini hidupku. Aku nggak butuh kamu menyelamatkanku seperti ini ...."Rasanya jantung Steven seperti berhenti berdetak selama sepersekian detik."Vanesa, hidupmu adalah hal yang paling penting."Steven mengulurkan tangan hendak mengusap air mata Vanesa, tetapi Vanesa menghindar dan berdiri.Vanesa menyeka air matanya sendiri, suaranya terdengar begitu dingin. "Kamu tukarkan sepuluh tahun menikah dengan hidupku! Steven, apa kamu pikir kamu sehebat itu?"Napas Steven tercekat. "Aku nggak terlalu memikirkan soal itu. Dalam situasi itu, yang kuinginkan hanyalah kamu selamat, Vanesa. Nggak ada yang lebih penting dari nyawa ...."Vanesa menatap Steven.Tiba-tiba, dia tertawa dan mengangguk. "Iya, kamu benar. Nggak ada yang lebih penting dari nyawa.""Vanesa, jangan berpikir m
Read more