All Chapters of Sentuhan Panas Berujung Menikah: Chapter 51 - Chapter 60

"Nit.. sekalian makan malam yuk..!" seru Rubi."Ya udah ayok..mau makan dimana..?" tanya Nita."Hmmm enaknya makan apa ya..!" tanya Rubi seolah-olah meminta pendapat Nita."Terserah kamu..! Aku ngikut aja..!" Nita yang selalu mengikuti kemauan sahabatnya itu."Ya udah yuk.. Kemarin aku baca-baca artikel ada resto korea yang enak..!" ujar Rubi dengan semangat."Hmmm ya udah.. Let’s Go..!!""Fiuhhh ngapain juga gue penasaran dan jadi ngestalk gini..!!" gumam Rubi dalam hati.*"Tadi cemburu ya sayang..?" tanya Kevin setelah seorang pelayan selesai mencatat pesanan mereka."Isss... iyalahh..!!!" jujur Eliza, tidak menyembunyikan perasaannya."Masa gak cemburu..! Jelas-jelas ada siluman ular siap menerkam mangsa di depan mata..!!" cicit Eliza."Hahhahaha....!" tawa renyah Kevin mendengar perumpamaan Eliza."Ah bahagianya... !!" gumam Kevin sontak mendapatkan cubitan di putingnya."Aochhh...!" Kevin yang menahan geli ketimbang sakit akibat cubitan Eliza.Setelah beberapa kali mereka berhub

"Ah... Kev...!"erang Eliza akibat permainan Kevin di payudaranya yang sedikit menggebu-gebu.Kevin yang sudah tak dapat menahan hasrat segera melahap seluruh tubuh istrinya."Kev.. nanti ada orang yang masuk..!" sela Eliza yang masih setengah sadar."Tidak ada yang berani masuk sayang.." jawab Kevin dan kembali bermain di dua benda favoritnya itu."Ah.." Eliza kembali mendesah. Ketika jemari Kevin mulai meraih liyang Eliza yang sudah becek.Eliza mulai menegang. Kevin yang merasakan tubuh Eliza bereaksi. Langsung turun ke bawah dan mengganti jemarinya dengan lidahnya untuk masuk lebih dalam ke liyang Eliza.Liyang Eliza yang sangat pink dan bersih membuatnya candu."Ah..." Desah Eliza dan menahan kepala Kevin agar lebih dalam lagi mengeskplore inti tubuhnya. “sayang... Ah!”"Hmmm.." gumam Kevin yang tak melepaskan jilatannya. Hingga dia merasakan sesuatu yang dari tadi dia nantikan. “Eungg!” Eliza menaikkan pinggulnya saat mencapai orgasme.Tidak sempat Eliza menenangkan diri. Kevin m

"Hahahahha... Mampus kamu wanita jalang..!!" seru Liliana melihat efek dari postingannya di instax. Hatinya begitu puas Butik Eliza di instax penuh dengan komentar negatif. "Gak sia-sia aku hancurin nih gaun!!" ujar Liliana sambil menyesap minumannya dan kembali berbaring disofa. Tubuhnya terasa begitu lelah akibat gempuran dari Aldi semalam. Aldi tidak berhenti sampai jam tiga pagi. Setiap dua puluh menit Liliana harus melayani nafsunya. Badannya penuh dengan tanda merah dimana-mana. Tapi dia tak perduli, karena dia juga menikmati permainan Aldi yang menggila semalam. "Gaunnya kenapa jadi rusak begini..?" ujar Aldi yang duduk di depan Liliana. "Hmmm... sengaja..! Hahahahha!" seru Liliana dan tertawa puas. "Aku habis kerjain tuh wanita jalang..!! Butiknya pasti bakalan tutup..!!" seru Liliana.

 "Nih lihat aja sendiri.." Kevin menyerahkan laptop ke tangan Leon. "Ohh ternyata dia!" gumam Leon santai. "Non Eliza dan Angel kenal sama cewe yang beli gaun ini?" tanya Ani penasaran. "Hmm!" Jawab Eliza dan Angel bersamaan. "Biar aku yang beresin dia ya sayang?" izin Kevin ke Eliza. Dia merasa benar-benar marah. Karena berani-beraninya Liliana membuat istri kecilnya bersedih. "Gak usah sayang.. Cukup aku yang selesaikan dia!" seru Eliza penuh percaya diri. "Tapi?" sela Kevin khawatir menatap wajah imut istrinya itu. "Percaya padaku, hmm?" Eliza menatap wajah tampan suaminya meminta persetujuan. "Benar Kak.. kalau masalah seperti ini biar Aku dan Eliza yang selesaikan!" sela Angel. "Hmm aku ada ide sayang!" seru Leon. "Apa?" tanya Angel penas

Andri menelan kasar saliva saat membaca isi pesan dari atasannya itu."Astaga ini sudah jam tujuh malam!" gumam Andri.Mau tidak mau Andri kembali turun dari mobilnya dan menghubungi semua orang yang harus lembur malam ini."Haloo... Design yang aku kirimkan harus diselesaikan malam ini..!" ujar Andri."Tapi Pak Andri...?""Katakan pada anggota kamu. Bos akan bayar lima kali lipat... Kamu bebas memanggil berapa orang. Semakin banyak semakin bagus. Biar bisa selesai dengan cepat... Karena deadline sampai besok jam dua belas siang..!" Andri menjelaskan dengan detail.Mendengar kata lima kali lipat. Kepala kontraktor segera mengiyakan."Baik Pak Andri, dalam waktu satu jam kami akan tiba di lokasi. Tolong kirimkan lokasi unitnya..!" jawab kepala kontraktor."Ok saya tunggu!""Maaf Tuan Kevin... Hanya ini yang bisa saya lakukan..!" gumam Andri karena berani membayar lima kali lipat dari harga biasa.Melihat ada waktu satu jam. Andri pergunakan waktu tersebut untuk mandi dan makan malam.*