Aeryn memutar tombaknya sekali, menguji keseimbangan senjata itu di tangannya. Angin dingin dari Abyss menyapu wajahnya, menusuk kulit seperti jarum es. Di depannya, anjing penjaga itu menunduk rendah, giginya menyeringai, uap hitam mengepul dari sela rahangnya.Makhluk itu menggeram, suara rendahnya bergetar di udara, membuat dada Aeryn ikut bergetar. Ia tahu kalau satu serangan saja bisa menghancurkan tulangnya, tapi menyerah berarti membiarkan Abyss menelan semua yang ia lindungi. Tidak ada pilihan lain.Dengan langkah cepat, Aeryn melesat maju, tombak menukik lurus ke arah mata lawan. Serigala kabut itu mengelak, bergerak lebih cepat daripada yang Aeryn duga. Ia berputar, mencoba menusuk dari samping, tapi ekor makhluk itu—seperti cambuk tulang—melesat dan memukul tombaknya. Getaran keras merambat ke lengannya, hampir membuatnya melepaskan senjata.Jangan goyah. Fokus. Cari celah.Raja Naga berdiri di belakang, diam, namun matanya tajam mengaw
Last Updated : 2025-08-13 Read more