"Yang paling berbahaya bukan hantu di luar pintu, tapi yang memakai wajah orang yang kau cinta." Naira menatap cermin besar di kamarnya. Seharusnya ia melihat dirinya sendiri, tapi bayangan itu… berbeda. Rambutnya lebih panjang. Bibirnya mengukir senyum yang terlalu lebar untuk wajah manusia. Ia mundur, terhuyung. “Itu bukan aku…” “Bukan,” suara dari cermin menjawab, pelan. “Tapi kami bisa jadi siapa pun yang kau mau. Siapa pun yang kau rindu.” Naira menutup mata, berharap itu halusinasi. Tapi ketika ia buka kembali, bayangan itu sudah berubah. Linda. Adiknya berdiri di balik cermin, mengenakan baju yang sama seperti terakhir kali Naira melihatnya di rumah sakit. Tapi kulitnya pucat keabu-abuan. Dan matanya… hitam penuh, tanpa bola mata. “Na…” suara itu lembut. Persis suara Linda. “Kamu capek? Pulang, yuk. Biar aku gantiin kamu di sini.” Air mata menetes di pipi Naira. “Jangan pakai wajah dia… jangan!” Ibunya masuk ke kamar, buru-buru menarik Naira menjauh dari cermin. “Janga
Terakhir Diperbarui : 2025-07-30 Baca selengkapnya