Mobil melaju pelan di bawah langit senja, dan cahaya lampu jalan memantul di kaca jendela. Suasana di dalam begitu sunyi, hanya ada suara mesin dan napas pelan Aria yang duduk di samping Aditya.Aria menunduk, kedua tangannya saling menggenggam di pangkuan. Ia tak tahu harus mengatakan apa. Dadanya sesak, tapi juga kosong.Aditya, dengan tangan kirinya di kemudi, meliriknya sekilas. Ia bisa melihat betapa ringkihnya tubuh Aria dari sudut matanya. Dulu, wanita itu lebih berisi. Sekarang, tulang selangkanya semakin menonjol, pipinya tirus, dan kulitnya pucat.Helaan napas panjang terdengar. Aria yang pertama kali berbicara, suaranya nyaris tenggelam dalam suara jalanan."Kenapa kau membawaku pulang?"Aditya tetap menatap ke depan, tak segera menjawab. Beberapa detik hening sebelum akhirnya ia berkata, "Kau pikir aku akan membiarkanmu di sana?"Aria menoleh ke arahnya, mencari jawaban di wajah dingin itu. Tapi Aditya tetap fokus pada jalanan, ekspresinya tak terbaca.Kenapa dia harus ber
Last Updated : 2025-10-06 Read more