AC yang menyala sudah berada di suhu terendah. Akan tetapi, itu tak dapat menghalau hawa panas yang tercipta. Langit kembali melanjutkan apa yang sempat tertunda setelah mereka mendapat kamar. Lagi-lagi, Tanisha merasakan sentuhan yang familiar. Seperti malam itu. Pengalaman Tanisha berhubungan dengan pria sangat minim. Ia tidak bisa membedakan sentuhan pria yang sama atau berbeda. Apalagi, malam itu dirinya mabuk berat dan ada yang mencampurkan obat di minumannya. Itu membuatnya tak bisa mengenali sosok yang menyentuhnya. Bukan hanya sentuhan panasnya, pelukan Langit pun terasa familiar. Di saat Tanisha masih bergelut dengan pikirannya sendiri, dengkur halus Langit pun terdengar. Ia mengintip sang suami yang ternyata sudah benar-benar tidur. Lelaki itu tampak kehelahan. Setelah seharian bekerja dan lembur, lelaki itu malah menyusulnya. “Harusnya kamu gausah dateng, Mas,” bisik Tanisha sembari menyelimuti sang suami. Besok, Tanisha harus bersiap untuk kemarahan Langit. Ia yakin,
Last Updated : 2025-09-24 Read more