Sasha menatap Briar.Ruang VIP itu cukup sunyi, jadi Briar bisa mendengar suara orang di ujung telepon. Dia mengulurkan tangannya dan berucap, "Berikan padaku."Setelah mengambil ponsel Sasha, Briar bangkit, lalu berjalan ke depan jendela dan bertanya, "Ada apa?"Berhubung jarak mereka melebar, Sasha tidak bisa mendengar apa yang dikatakan Damian. Tidak masalah. Dinilai dari nada bicaranya, itu pasti bukan hal yang menyenangkan. Sasha hanya menundukkan kepala, fokus menyantap makanannya."Oh ya?" Samar-samar terdengar suara Briar, tenang dan ringan. Dia tertawa dan bertanya, "Ayah percaya?"Tidak ada tanggapan di ujung telepon, jadi Briar berkata lagi, "Terserah mau percaya atau nggak, aku nggak peduli."Ketika Sasha mengambil gelas minuman, kebetulan Briar berbalik dan menoleh ke arahnya. Tatapan mereka bertemu.Pria itu tersenyum tipis, tetapi kata-katanya masih ditujukan pada ayahnya di telepon. Katanya, "Apa urusannya ini dengan dia? Aku nggak habis pikir. Kalian selalu menyalahkan
Read more