Karena Anak, CEO Memohon Jadi Suamiku

Karena Anak, CEO Memohon Jadi Suamiku

By:  ShanayaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
100Chapters
2views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Di Kota Jabura, siapa yang tak tahu Briar, pewaris Keluarga Khamauri, terkenal sebagai sosok yang dingin, kejam, dan tanpa ampun. Namun, justru pria seperti itulah yang dijebak habis-habisan empat tahun lalu. Bukan hanya tidur semalam dengan seorang wanita yang bahkan namanya pun tak dia ketahui, tetapi sepuluh bulan kemudian, wanita itu muncul dengan seorang bayi yang baru lahir dan memerasnya. Banyak orang penasaran, siapa sebenarnya wanita itu. Berani sekali melakukan hal segila itu pada Briar. Beberapa waktu kemudian, anak itu sakit parah. Sang wanita pun dibawa masuk ke vila Keluarga Khamauri di lereng bukit. Semua orang berpikir, si wanita pasti akan bernasib buruk karena Briar adalah orang yang paling pendendam. Meskipun dia punya "perlindungan" dari anaknya sendiri, tetap saja itu bukan anak yang dibesarkan olehnya dari kecil. Mana mungkin ada perasaan ibu dan anak yang kuat? Sampai suatu hari, di vila lereng bukit milik Keluarga Khamauri, di taman. Ada yang melihat seorang wanita muda dengan wajah cantik dan tubuh mungil sedang setengah berbaring santai di kursi rotan. Wanita itu dengan iseng menggunakan ujung kakinya menyentuh-nyentuh pria yang duduk di sebelahnya dan sedang membaca dokumen. Dia terkekeh-kekeh. Briar tampaknya tak tahan lagi, langsung menangkap pergelangan kakinya. "Energimu sudah balik ya?" Wanita itu mendengus. "Nggak tahu malu." Saat itu, seorang anak kecil yang baru sembuh dari sakit berat tiba-tiba berlari dari kejauhan. "Jangan ganggu Mama!"

View More

Chapter 1

Bab 1 Tidak Cocok

Pertemuan kembali dengan Briar Khamauri, terjadi empat tahun kemudian.

Sasha Aldiano menerima telepon dari rumah sakit. Hasil pencocokan sudah keluar. Dokter tidak menyebutkan apakah cocok atau tidak, hanya memintanya datang untuk berbicara langsung.

Awalnya dia sedang mengurus sesuatu, tetapi buru-buru menghentikannya dan meminta izin kepada manajer. Setelah itu, dia naik taksi menuju rumah sakit.

Di jalan, mobil sempat terjebak macet selama lebih dari sepuluh menit. Saat tiba, ruang dokter sudah ada orang.

Gerakan Sasha membuka pintu sontak terhenti. Dia tahu orang dari Keluarga Khamauri akan datang, hanya saja tidak pernah menyangka akan bertemu pria itu.

Pria itu duduk di kursi membelakangi pintu, tampak santai dengan tubuh bersandar ke belakang dan tangan bersilang di depan tubuh. Ketika mendengar suara pintu, dia tidak menoleh sama sekali.

Jendela di koridor terbuka, angin berembus masuk, membuat Sasha menggigil. Dia tak bisa menahan diri untuk mengingat kembali pagi hari empat tahun lalu. Saat itu, pria itu juga seperti ini. Duduk di sofa kamar hotel, suaranya dingin. "Berani sekali Keluarga Aldiano menjebakku."

Dokter sedang membolak-balikkan laporan, lalu melirik sekilas pada Sasha. "Masuklah."

Sasha menarik napas dalam-dalam. "Maaf, tadi jalan macet."

Setelah dia duduk, dokter menyerahkan laporan di tangannya dan menghela napas. "Ini hasil pencocokan sumsum tulang."

Dokter tidak menyebutkan hasilnya secara langsung, tetapi nada suaranya sudah mengatakan segalanya.

Sasha menatap kolom terakhir laporan itu. Meskipun sudah mempersiapkan mental, tetap saja hatinya terasa tegang.

Beberapa detik kemudian, tangan panjang milik pria di samping, mengambil laporan itu. Suaranya terdengar datar dan dingin. "Nggak cocok?"

Dokter mengangguk. "Titik kecocokannya kurang, nggak bisa dilakukan transplantasi."

Butuh waktu beberapa saat bagi Sasha untuk menemukan kembali suaranya. "Apa masih ada cara lain?"

Dokter menatapnya sebentar, lalu mengalihkan pandangan ke pria di sampingnya. "Masih ada satu pilihan lagi. Bisa dibilang ini satu-satunya kemungkinan yang bisa dicoba. Kalian bisa mempertimbangkannya ...."

....

Sasha kembali ke kantor tepat saat jam istirahat siang. Orang-orang sedang berjalan keluar satu per satu, hanya dia yang berjalan berlawanan arah, kembali ke mejanya.

Kepalanya masih terasa kosong. Kata-kata yang terus berulang di benaknya adalah yang dikatakan Briar saat duduk di dalam mobil di depan rumah sakit tadi. Melalui jendela, pria itu berucap, "Pertimbangkan baik-baik."

Itu artinya, dia setuju dengan saran dokter. Punya anak lagi.

Sasha mengusap wajahnya, ragu sejenak, lalu membuka laci di samping. Di bagian paling atas ada sebuah foto. Anak laki-laki dalam foto itu mungkin sekitar tiga tahun, tetapi tubuhnya tidak cocok dengan usianya. Kecil dan kurus, pipinya cekung, kepala botak.

Dia sakit. Sangat parah. Dokter bilang kalau tidak segera mendapatkan donor sumsum tulang yang cocok, tubuhnya tidak akan sanggup bertahan lebih lama.

Orang-orang dari Keluarga Khamauri sudah menguji semua anggota keluarga, bahkan mencari di bank donor sumsum tulang, tetap tidak ada yang cocok.

Seandainya bukan karena itu, mereka tidak mungkin mencarinya. Sasha adalah ibu kandung dari Cody, tetapi juga noda dalam hidup Briar.

Kini, demi menyelamatkan anak pertama mereka, pria itu bersedia memiliki anak kedua dengannya.

Sepanjang sore, Sasha tidak bisa fokus. Sampai jam pulang kerja pun pekerjaan di tangannya belum selesai.

Sasha memaksakan diri untuk lembur, menyelesaikan semua tugas sebisanya, lalu membereskan meja. Begitu keluar dari lobi gedung, dia langsung melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan.

Jendela mobil sedikit terbuka. Di dalamnya ada seseorang. Kali ini, orang itu menoleh saat mendengar suara dan berkata dengan nada dingin, "Masuk."

Itu Briar.

Sasha melangkah mendekat. "Pak Briar."

Mereka pernah berbagi ranjang, bahkan memiliki seorang anak. Namun, jika dipikir secara saksama, mereka tetaplah orang asing.

Selain malam empat tahun lalu yang terjadi karena kesalahan, mereka tak punya hubungan lain, tak saling mengenal, bahkan nyaris tak pernah berbicara.

Briar mengulang lagi, "Masuk."

Setelah ragu sejenak, Sasha pun masuk ke mobil. Bahkan sebelum pintu tertutup rapat, mobil sudah melesat seperti anak panah.

Briar tidak mengatakan akan pergi ke mana, hanya menginjak pedal gas semakin dalam.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
100 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status