Happy Reading*****"Ya, sudah. Aku mau ke kamar dulu," kata Harsa. "Sayang, gimana kalau kita makan di luar untuk merayakan hari jadi pernikahan kita." Jenni mengeringkan mata, berharap suaminya akan setuju sehingga dia bis menjalankan rencananya. Diam sejenak, Harsa tampak menimbang-nimbang ajakan sang suami. "Tapi, kamu sudah menyuruh Ardha masak. Kasihan kalau kita tidak memakannya."Jenni memutar bola mata, malas sekali menanggapi perkataan Harsa. "Oke kalau tidak mau. Aku lanjutin kerja," sahutnya."Baiklah." Entah sejak kapan, Harsa merasakan hubungan dengan sang istri terasa semakin hambar. Walau aktifitas ranjang mereka masih berjalan baik, tetapi rasa cinta itu semakin memudar. Terkadang, Harsa mulai membandingkan Jenni dengan istri pertamanya yang telah tiada. "Walau bagaimanapun, kamu tetap ada di hatiku, Zi. Tapi, kesalahanmu terlalu fatal," gumam Harsa sebelum melangkahkan kakinya ke kamar.Sebelum mencapai kamarnya, Harsa melihat sosok Ardha berdiri mematung di depa
Last Updated : 2025-09-18 Read more