Rina merasakan hawa dingin yang tiba-tiba merambat, bukan dari kopi, melainkan dari udara di sekeliling Fahmi. Nama 'Aqila' dan tatapan tajam Mina adalah kombinasi yang membuat naluri perempuannya berteriak.“Jadi, kamu belum bilang apa-apa ke dia, ya, Fahmi?” Suara Mina terdengar seperti desisan, menusuk langsung ke telinga Rina.Rina langsung menatap tajam pada Fahmi. “Dia siapa yang dimaksud, Mi?”Mina tersenyum sinis sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Ia hendak membuka mulut, siap menumpahkan kebenaran yang pahit, namun tiba-tiba lengan Yogi sudah melingkari pinggangnya. Pria berkemeja biru muda itu bergerak cepat, panik.“Mina, sudah, ayo kita pergi,” bisik Yogi, suaranya tegang dan penuh paksaan.Mina sontak menepis tangan suaminya. “Bentar, Gi! Aku cuma mau jelaskan sedikit aja, kalau—”“Tidak perlu!” potong Yogi keras, menarik pergelangan tangan Mina. Ia bahkan tidak menoleh ke arah Fahmi atau Rina. Wajahnya hanya terfokus pada istrinya, yang kini memberontak. “Ayo
Dernière mise à jour : 2025-10-13 Read More