“Can’t wait to see you.”Entah sudah berapa kali Abra mengucapkannya, Serayu pun menyampaikan hal yang sama. Semakin dekat waktu kepulangan, semakin besar rasa rindu yang menggebu di antara mereka.Diam-diam, Serayu menyiapkan sesuatu untuk Abra—hadiah kecil yang lucu. Ia menatap benda itu lama di tangannya—tentu saja tidak tertangkap oleh kamera. Selama seminggu ini, sebenarnya camp tidak sesibuk itu. Tapi Serayu sengaja menyibukkan diri menyiapkan sesuatu untuk Abra, sungguh tak sabar membayangkan ekspresi suaminya nanti saat menerimanya.“Kamu sudah bereskan semua barang? Sudah dimasukkan ke tas?” tanya Abra, memperhatikan layar ponselnya—menemani sang istri packing.“Sudah semua,” jawab Serayu, sambil merapikan sisa barang-barangnya. Ia memamerkan senyum manis ke kamera, membuat Abra ikut tersenyum.“Kita pulang ke apartemen, ya?” bujuk Abra, hati-hati.“Oh iya, Mas… saya ikut minibus saja, ya? Kita ketemu di rumah sakit,” sahut Serayu.Abra langsung menggeleng. “No, Sayang. Saya j
Last Updated : 2025-11-07 Read more