“Mr. Easton! Apa—apa yang Anda—”Pria itu mengunci kedua tangan Iris dan mulai mencumbuinya dengan membabi buta.“Tuan, Anda tidak boleh—Aahh!”BRETT! Suara sobekan baju yang dikenakan Iris terdengar keras di ruangan itu.Pria itu menekan Iris lebih keras. “Puaskan aku...” suara berat dan rendah pria itu terdengar dekat telinga.Nafas yang menderu, menyentuh permukaan pundak Iris yang terekspos, bagai sentuhan sebuah bulu, ringan dengan sensasi menggelitik.Tubuh Iris gemetar, berusaha memberontak melawan cumbuan pria itu. “Ja-jangan Mr. East—humptt…”Pria itu membungkam mulut Iris dengan miliknya, menciumnya seperti seorang yang dahaga, menahan suara parau yang keluar dari bibir gemetar gadis itu.Iris memberontak, berusaha menolak pria itu. Namun dia terus menindihnya, tidak memberinya kesempatan untuk melepaskan diri atau menolak.Lama-lama, perlawanan Iris melemah dan penolakannya sia-sia. Ia hanya bisa pasrah, hanyut terbawa oleh arus tuntutan pria itu.***Malam berlalu, bergant
Last Updated : 2025-09-15 Read more