Setelah itu, Revan berbaring di samping Maura, dan masih memeluk wanita itu dengan erat. Keduanya terdiam sebentar, napas mereka juga masih terengah-engah, begitu juga dengan tubuh mereka yang masih terguncang. Cahaya senja sudah benar-benar hilang, dan kamar itu hanya diterangi oleh cahaya lampu meja yang redup. Tiba-tiba, bunyi telepon berdering keras di ruang tamu, membuat keduanya terkejut. Maura mendadak kaku, kepalanya terangkat dari dada Revan. "Siapa, ya?" bisiknya dengan suara gemetar. Revan mengangkat bahu. "Aku tidak tahu. Jangan khawatir, biar aku lihat." Ia bangkit perlahan, mengambil selimut untuk menutupi tubuh Maura, lalu keluar kamar sambil memakai celana yang tergeletak di lantai. Maura duduk di ranjang, hatinya berdebar kencang. Dia tahu, telepon itu bisa jadi dari Cornelia, atau bahkan dari Dimas, yang mungkin sudah menyadari bahwa surat yang dia tandatangani itu adalah surat cerai. Atau apakah itu Alyssa, yang sedang mencari Revan? Beberapa saat kemudian, Rev
Last Updated : 2025-12-18 Read more