Cailin, Ren, dan Guan yang kini menyamar sebagai pelayan baru Cailin menyusup kembali ke istana dengan lancar. Suasana istana masih tegang, namun langkah Cailin terasa ringan. Misi berhasil, dan kini ia memiliki sekutu di dalam dan luar tembok istana.“Ren, tolong antarkan Guan ke barak pelayan dan atur dia sebagai pelayan untukku,” pinta Cailin.Ren mengangguk, memahami tanpa perlu penjelasan lebih. “Saya akan pastikan identitasnya aman.”“Guan,” Cailin menoleh pada wanita itu, “berlatihlah bersamaku besok pagi. Aku ingin segera mempelajari teknik penyembuhan itu.”“Siap, Putri,” jawab Guan dengan hormat kemudian mengikuti Ren.Dengan hati yang lebih ringan, Cailin bergegas menuju kamar Shangkara. Ia mendorong pintunya perlahan dan menemukan Shangkara sedang berdiri di dekat jendela, menatap bulan sabit di luar. Angin malam memainkan helaian rambutnya, dan wangi dupa menguar pelan.“Shangkara,” panggil Cailin lembut.Ia menoleh, senyum tipis muncul di wajahnya yang lelah. “Kau sudah k
Last Updated : 2025-10-27 Read more