Begitu gerbang Kuil Bulan tertutup di belakangnya, dunia di luar lenyap.Bagian dalam kuil bermandikan cahaya biru keperakan yang lembut. Pilar-pilar bercahaya menopang langit-langit kristal, dan di pusat aula, sebuah kolam bentuk lingkaran kecil memancarkan cahaya paling terang. Di dalamnya, dua ekor ikan koi—satu seputih salju, satu sehitam jelaga—berenang dalam lingkaran abadi, membentuk simbol Yin-Yang yang sempurna.Cailin terpaku menatapnya, tapi matanya melirik ke arah pintu besar di belakang.Ia bisa merasakan pertempuran di luar sana. Dentuman api, lemparan racun, dan ... Shangkara. Suara detak jantungnya terasa di dalam dada Cailin sendiri.“Shangkara ...” bisiknya pelan.Xun langsung menatapnya. “Putri! Jangan biarkan pikiranmu terseret ke luar! Apa pun yang terjadi, fokuslah di sini!”Yue menambahkan dengan suara lembut, “Kuil ini hidup, Putri. Ia menjawab keraguan dengan bahaya.”Cailin mengepalkan tangan. “Baik, aku akan fokus.”Air di kolam bergetar, ikan-ikan itu berger
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-10-18 อ่านเพิ่มเติม