Ruang makan keluarga besar itu berkilauan dengan lampu kristal yang menggantung megah di langit-langit. Meja panjang dipenuhi hidangan mewah—sop buntut yang masih mengepul, ikan salmon panggang dengan saus lemon butter, hingga wine mahal yang dihidangkan dalam gelas kristal. Namun di balik semua kemewahan itu, suasana hati Freya terasa begitu kerdil.Ia duduk di samping Arga, suaminya, mencoba menata senyum tipis yang kaku di bibirnya. Tiga tahun menikah, dan inilah momen yang paling ia benci: makan malam keluarga.“Bagaimana kabarnya, Mas Bagas?” tanya Tuan Baskara, ayah Arga, dengan nada penuh kebanggaan pada menantunya yang duduk berhadapan dengan Freya. “Saya dengar perusahaan tempatmu bekerja baru saja menandatangani kontrak besar dengan investor Jepang?”Bagas—suami kakak Arga—menarik senyum lebar. “Betul, Pak. Puji Tuhan, perusahaan kami sedang berkembang. Bahkan bulan depan saya dipercaya berangkat ke Tokyo untuk rapat besar.”“Luar biasa!” seru Ny. Ratna, ibu Arga, matanya be
Last Updated : 2025-09-26 Read more